KOMPAS.com - Memperbaiki konstruksi wajah tanpa operasi saat ini sedang menjadi tren di kalangan para wanita.
Salah satunya yang paling populer adalah dengan menggunakan teknik filler.
Filler biasanya dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan berupa cairan hyaluronic acid ke bawah kulit untuk menambah isi.
Sehingga, wajah tampak lebih cantik, kenyal, awet muda, dan memiliki proporsi yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Baca juga: Ingin Filler Pipi Biar Tirus? Ketahui Dulu 4 Hal Ini
Meski begitu, tak sedikit juga orang yang masih takut memilih filler karena dianggap berbahaya, dan dapat bermanifestasi sebagai masalah pada kesehatan.
Dokter spesialis kulit, Dr Grace Waworuntu, SpKK menjelaskan beberapa hal terkait filler dan efek sampingnya dalam konferensi pers virtual bersama ZAP Premiere melalui aplikasi Zoom, Kamis (21/1/2021) lalu.
Menurut Grace, sebenarnya hyaluronic acid sudah ada di dalam sel kulit kita. Namun, cairan ini dapat berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
"Makanya tidak heran kalau sudah mengalami penuaan, wajah kita akan kempot karena sebagian besar cairan hyaluronic acid berkurang," ujar dia.
Baca juga: Menebalkan Rambut secara Instan dengan “Hair Filler”
"Oleh sebab itu, filler berfungsi menambah hyaluronic acid yang dapat mengangkat lapisan kulit yang mengalami penurunan, sekaligus menutrisi kulit dari dalam," sambung dia.
Di samping itu, Grace juga mengungkapkan, melakukan filler tidak berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan.
Asalkan, orang yang melakukan filler tidak sedang hamil, tidak memiliki gangguan metabolisme, maupun penyakit yang kronis atau sedang mengonsumsi obat-obatan pembekuan darah.
Kendati demikian, filler baru boleh dilakukan setidaknya pada usia di atas 20 tahun.
Baca juga: Ketagihan Suntik Filler Justru Bikin Wajah Tak Natural
Kemudian, orang sudah berusia 50-60 tahun ke atas juga tidak direkomendasikan melakukan filler.
"Penuaan setiap individu itu berbeda-beda, tapi sebaiknya filler dilakukan pada usia menuju 30 tahun. Kalau sudah terlalu tua juga dikhawatirkan bentuk filler jadi tidak sesuai," kata dia.
Karena berfungsi untuk memperbaiki wajah, sebaiknya filler dilakukan jika kita memang merasa terganggu, atau ingin mengisi bagian wajah yang mulai kosong akibat penuaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.