Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2021, 15:39 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Selain nasi, orang Indonesia ternyata tak bisa dipisahkan dari lauk tahu dan tempe. Menurut data, rata-rata orang Indonesia mengonsumsi tempe dan tahu 37 potong setiap bulan atau sekitar satu potong setiap hari.

Hal itu terungkap dalam Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Maret 2020. Meski demikian, ternyata tempe lebih digemari masyarakat. Tempe dikonsumsi hampir dua kali lebih banyak dari pada tahu.

Selain itu, kebiasaan orang mengonsumsi tempe dan tahu setiap hari pun cenderung tidak berubah dalam lima tahun belakangan.

Selain rasanya yang gurih, tempe dan tahu adalah sumber protein nabati yang murah dan bernutrisi tinggi, termasuk mengandung serat. Bahan pangan ini juga cocok sebagai pengganti daging.

Baca juga: Kandungan Tempe yang Membuatnya Disebut Makanan Sehat

Tempe dan tahu juga termasuk makanan yang rendah lemak dan rendah kalori sehingga membantu kita untuk mempertahankan berat badan ideal.

Ilustrasi tempe gorengshutterstock Ilustrasi tempe goreng

Bumbu tahu dan tempe

Kelebihan lain dari tahu dan tempe adalah bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Bahkan, ada orang yang mengonsumsi tempe yang bersumber dari kedelai utuh secara mentah.

Walau demikian, sajian paling favorit orang Indonesia adalah tahu dan tempe goreng.

Berbagai jenis bumbu praktis untuk gorengan ini pun mudah ditemui dengan berbagai variannya. Yang teranyar adalah Sajiku Bumbu Praktis dari PT.Ajinomoto Indonesia.

Brand Manager Sajiku, Ajinomoto Sales Indonesia, Endang Pamularsih mengatakan, varian terbaru bumbu tahu dan tempe goreng ini dapat membantu memudahkan proses memasak.

“Sajiku bumbu praktis Tahu & Tempe Goreng merupakan perpaduan tepat bumbu, bawang putih, dan ketumbar pilihan berkualitas untuk membuat aneka gorengan tahu dan tempe favorit keluarga yang lezat dan ekonomis,” katanya.

Kini, pandemi juga membawa tempe dan tahu menjadi makanan yang semakin sering dicari. Hal ini terindikasi dari impor kedelai yang meningkat signifikan sejak pandemi. Tempe dan tahu pun sempat langka di pasaran.

 

Baca juga: Selain Digoreng, 5 Olahan Tempe Ini Mudah Dicoba di Rumah

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com