KOMPAS.com - Dalam hal mencuci pakaian, kita seringkali memasukkan seluruh pakaian dari berbagai jenis kain ke dalam mesin cuci.
Padahal, pakaian dengan bahan tertentu bisa merusak pakaian lain yang ikut dimasukkan ke dalam siklus pencucian.
Lalu bagaimana kita bisa menjaga pakaian tetap awet dan aman ketika dicuci dan dikeringkan? Ini beberapa persiapan yang harus dilakukan.
1. Menyortir pakaian kotor yang mau dicuci
Gwen Whiting, co-founder The Laundress, menyarankan agar kita menyortir atau membagi cucian kotor sebelum dicuci.
Tujuannya, agar semua pakaian aman dari awal hingga akhir proses pencucian.
Dia menganjurkan untuk berpegang pada tiga kategori utama, yaitu:
- Pakaian sehari-hari berbahan katun dan sintetis
- Pakaian berwarna yang membutuhkan air dingin atau air hangat
- Pakaian putih yang membutuhkan air panas
Kain berbahan linen, handuk, dan seprai harus disortir berdasarkan warnanya, kemudian dicuci dan dikeringkan secara terpisah agar tidak kusut dan lembap, menurut Whiting.
Jika kita memiliki pakaian dengan bahan kain halus, lanjut Whiting, pisahkan dan cucilah pakaian tersebut menggunakan tangan.
Baca juga: Tabung Mesin Cuci Bisa Jadi Sarang Bakteri, Ini Cara Membersihkannya
2. Memisahkan beberapa jenis kain dari kain lain
"Yang terbaik adalah mencuci denim secara terpisah, terutama memisahkannya dari kain halus," jelas Jennifer Ahoni, Senior Scientist of Fabric Care di Procter & Gamble.
Dia menuturkan, ritsleting celana jins dapat bergesekan dengan kain lain seperti rajutan, dan merusak kain tersebut.
"Jika ada pakaian yang melepaskan serat, cuci secara terpisah dari kain serat mikro, korduroi, atau kain lain yang menarik serat itu."
Untuk pakaian yang kotor berlebihan, sebaiknya juga dicuci terpisah.
"Pisahkan pakaian yang sangat kotor karena dua alasan utama, perpindahan kotoran dan tanah," sebut Ahoni.
"Yang terbaik adalah meletakkan pakaian-pakaian yang kotor ini di keranjang terpisah untuk mencegah kotoran berpindah ke kain yang tidak terlalu kotor."
Selain itu, pakaian yang sangat kotor dan bernoda harus dicuci dalam siklus heavy-duty (pencucian berat) lebih lama untuk memberikan waktu ekstra agar mesin dapat menghilangkan kotoran, sambung Ahoni.
3. Menggunakan cara yang sama saat mengeringkan pakaian
Selain proses pencucian, kita juga perlu memisahkan pakaian saat proses pengeringan.
"Hampir sama dengan mencuci, kita harus menyatukan kain yang membutuhkan siklus pengeringan yang sama," jelas Lindsey Boyd dari The Laundress.
"Handuk, katun, dan linen dapat dikeringkan dalam pengaturan panas normal, namun kami tetap menyarankan untuk mengeringkannya terpisah agar tidak kusut."
Beberapa kain, tambah Boyd, membutuhkan pengaturan panas rendah, seperti seprai.
Apa pun pakaian yang terbuat dari denim, wol atau kasmir, sutra, atau bahan sintetis halus harus dikeringkan dengan cara dijemur dan dianginkan, menurut Boyd.
"Pakaian lain yang harus dikeringkan dengan udara adalah activewear dan loungewear," tuturnya.
Baca juga: Virus Corona Bisa Menempel di Kain, Seberapa Sering Harus Mencuci Pakaian?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.