Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan "Bunyikan" Jari Bisa Picu Radang Sendi, Benarkah?

Kompas.com - 24/03/2021, 07:27 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cracking knuckles adalah kebiasaan 'membunyikan' sendi jari tangan mau pun kaki untuk mendapatkan perasaan lega atau pun menghilangkan pegal.

Cracking knuckles ini biasanya mengeluarkan bunyi "kretek" saat kita mulai menarik atau pun 'mematahkan' ruas buku jari. Hal serupa pun bisa dilakukan pada sendi tubuh lainnya, seperti pinggang dan leher. 

Melakukan kebiasaan ini -bagi mereka yang terbiasa, memang terasa seperti mendatangkan sensasi yang melegakan dan kadang membuat kecanduan.

Baca juga: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku

Sensasi yang sama pula -tentunya, yang mungkin membuat kebiasaan kebiasaan cracking knuckles ini menjadi turun temurun, dan ada hingga saat ini.

Bahkan, di beberapa panti pijat tradisional "menu" semacam ini seperti tak pernah lepas dari rangkaian ritual pijat. 

Lalu, apakah hal ini baik untuk kesehatan tubuh? Atau malah sebaliknya?

Kim L. Stearns, MD, seorang ahli bedah ortopedi mengatakan, cracking knuckles bisa melepaskan gas dalam bentuk gelembung nitrogen dari ruang di sekitar sendi.

Bunyi yang muncul dipicu adanya dekompresi dalam gelembung di dalam sendi.

Namun, sayangnya peneliti masih tidak yakin apakah suara yang dikeluarkan dari buku-buku jarimu adalah gelembung gas yang terbentuk atau dilepaskan. Tapi itu hanyalah gas.

Baca juga: 4 Jenis Makanan untuk Mengatasi Nyeri Sendi (Arthritis)

Bunyi yang dihasilkan terkadang bisa membuat orang lain merasa ngeri.

Stearns menambahkan, cracking knuckles yang biasa dilakukan kebanyakan orang tidak akan menyebabkan osteoartritis atau pembesaran sendi.

Meski pada tahun 1999 ada sebuah penelitian yang mengungkapkan, kebiasaan ini jika dilakukan pada jari yang kebetulan lebih lemah justru memicu terjadinya pembengkakan tangan.

Namun, ada baiknya untuk mengurangi aktivitas ini, demi menjaga tubuh tetap kuat hingga di usia lanjut nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com