Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanaman Dimakan Siput dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 01/04/2021, 11:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pehobi berkebun tentunya selalu berusaha merawat tanamannya dengan baik dan menjaganya tetap cantik.

Sayangnya, keberadaan hama di kebun bisa berbahaya bagi tanaman. Salah satunya adalah siput.

Di musim hujan, kita kemungkinan menemukan lebih banyak siput di kebun.

Jika Anda menemukan daun tanaman bolong-bolong, bisa jadi penyebabnya adalah karena daun dimakan siput.

Beberapa tanda kerusakan daun akibat siput antara lain:

1. Membuat lubang di tengah daun

Menurut Sustainable Gardening Australia, siput memakan baik tumbuhan hidup maupun tumbuhan yang sudah membusuk.

Kerusakan tanaman karena siput dan ulat dapat dibedakan.

Ulat sering kali hanya memakan daun dari tepi, sedangkan siput memiliki lidah yang mampu membuat lubang di tengah daun.

Siput akan membuat lubang di tengah daun, memakan bibit sampai rata dengan tanah, dan menyerang buah yang menggantung rendah, seperti stroberi dan tomat.

Baca juga: Kenapa Ada Bintil-bintil pada Daun Tanaman? Ini Penyebabnya

2. Meninggalkan jejak

Selain membuat lubang di tengah daun, menurut Royal Horticultural Society (RHS), siput juga kerap meninggalkan jejak lendir yang terlihat sebagai endapan keperakan pada daun, batang, tanah, hingga permukaan tanaman yang keras.

Baca juga: 5 Hama yang Sering Mengganggu Tanaman, Kutu Daun hingga Siput

3. Lubang tidak teratur

Selain membuat lubang pada tengah daun, siput juga kerap membuat lubang tidak teratur pada jaringan dengan mulutnya.

Biasanya, siput mamakan tunas dan daun muda sehingga membuatnya rusak. Tetapi, ini tak hanya terjadi permukaan tanah tetapi sering di bagian atas.

Baca juga: Daun Tanaman Menguning? Ini Cara Mengatasinya

Kerusakan tanaman karena siput dapat meninggalkan lubang pada daun, tak hanya di pada pinggiran daun tetapi juga tengah daun. Lubang juga kerap disertai jejak lendir keperakan.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Kerusakan tanaman karena siput dapat meninggalkan lubang pada daun, tak hanya di pada pinggiran daun tetapi juga tengah daun. Lubang juga kerap disertai jejak lendir keperakan.
Mengatasi siput yang memakan tanaman

Melansir Gardening Know How, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi siput yang memakan tanaman:

1. Menghadirkan predator siput

Salah satu cara mengendalikan siput di kebun adalah dengan menghadirkan predator seperti siput decollate.

Siput decollate tidak akan merusak tanaman Anda tetapi akan memakan siput taman biasa.

Anda juga bisa menyediakan lingkungan yang nyaman bagi kodok, burung, katak, hingga kumbang tanah.

2. Menaruh substansi berpasir

Substansi berpasir cukup efektif untuk mengusir siput dengan membuatnya terluka.

Misalnya, cangkang telur yang dihancurkan, pasir atau tanah diatom yang tampaknya disukai siput. Kehadiran substansi tersebut akan menghalangi siput untuk datang sekaligus melindungi tanaman Anda.

3. Memasang perangkap

Perangkap siput yang umum adalah panci bir. Cukup isi wajan atau wadah dengan bir secukupnya dan biarkan semalaman.

Siput akan tertarik pada bir dan akan tenggelam di dalamnya. Bir perlu diganti setiap beberapa hari agar tetap efektif.

Anda juga bisa memasang perangkap makanan, seperti daun kubis dan potongan kentang.

Di pagi hari, kumpulkan siput yang sudah berkumpul di perangkap.

Perangkap lainnya adalah meletakkan benda datar yang dapat menyediakan lingkungan gelap, sejuk, dan lembap, yang disukai oleh siput.

Anda bisa menggunakan papan, selembar karpet, atau kain tebal untuk menciptakannya.

Sirami bagian dari area tersebut lalu kembali beberapa hari lagi untuk mengambil siput-siput yang bersembunyi di sana untuk dipindahkan.

4. Penghalang

Letakkan suatu benda di jalur yang tidak disukai siput. Benda tersebut bisa berupa kawat tembaga, vaseline, atau bahkan jaring yang melengkung ke luar untuk membantu mengusir siput taman dari tanaman.

Baca juga: Cara Mengusir Siput dari Tanaman di Kebun Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com