Cobalah bergerak lebih aktif. Di bulan puasa, kita tak perlu harus melakukan olahraga berat.
Aktivitas seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, dan melakukan olahraga ringan lainnya juga dapat membantu mengurangi gejala sembelit.
Aktivitas olahraga ringan dapat membantu menjaga sirkulasi yang baik dan menjaga kesehatan usus.
Menurut Verywell, semakin sering kita menahan feses di dubur, maka akan semakin banyak air yang diserap dari feses.
Hal ini membuat feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Buang air besar yang keras bisa menyebabkan robekan di saluran anus.
Salah satu penyebab umum sembelit adalah dehidrasi, sehingga feses menjadi keras.
Menggunakan pelunak feses dapat membantu melembapkan feses dengan mengeluarkan air dari usus sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan.
Pencahar pelumas seperti minyak mineral dapat menambahkan lapisan licin ke dinding usus kita dan memungkinkan feses lebih mudah bergerak melalui usus dan keluar dari tubuh.
Minumlah pencahar tidak lebih dari dua jam setelah makan malam. Hasil yang diharapkan adalah buang air besar menjadi lebih mudah pada enam hingga tujuh jam ke depan.
Baca juga: Berapa Lama Sembelit Bisa Ditolerir?
Jika sembelit berlangsung lebih dari seminggu dan konsumsi obat-obatan rasanya tidak berpengaruh, inilah saatnya menemui dokter.
Kondisi ini bisa mengganggu fokus dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Segera temui dokter jika sembelit disertai pusing, kelelahan, kram, atau kejang.
Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Cegah Sembelit Kronis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.