KOMPAS.com - Pembuat jam Jaeger-LeCoultre pada awalnya merancang arloji Reverso untuk digunakan oleh para perwira Angkatan Darat Inggris (British Army) ketika menjalani pertandingan polo di India di tahun 1931.
Agar bagian depan arloji tidak rusak jika terbentur saat bermain polo, maka Jaeger-LeCoultre membuatnya agar bisa diputar atau dilipat.
Casing belakang arloji Reverso kala itu menggunakan bahan logam yang kokoh karena bagian belakang itu akan diputar menjadi bagian depan.
Namun memasuki tahun 1990-an, tepatnya tahun 1994, pembuat jam menawarkan tampilan yang berbeda pada arloji Reverso, dengan merilis Reverso Duoface.
Sesuai namanya, "Duoface" menonjolkan dua "wajah" alias dua dial jam di casing depan maupun casing belakang.
Uniknya lagi, kedua dial tersebut ditenagai oleh satu mesin, maka tidak mengherankan jika arloji ini menjadi inovasi di industri jam kala itu.
Desain Duoface akhirnya menginspirasi Jaeger-LeCoultre untuk melahirkan arloji Reverso Duetto, dengan membawa konsep dial ganda ke level yang lebih tinggi.
Kali ini, pembuat jam asal Swiss itu menyempurnakan model Duetto Medium yang memiliki casing berukuran 40 x 24 mm.
Mesin jam manual pada jam tersebut diganti dengan mesin otomatis Calibre 968A buatan pabrik, yang dilengkapi cadangan daya 38 jam.
Baca juga: Yang Terbaru dari Jaeger-LeCoultre Reverso, Jam Tangan dengan Dua Muka
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.