Sebab, para ahli mempelajari bahwa lebih dari 50 persen orang dengan virus corona mungkin tidak menunjukkan gejala.
Jadi, kita semua harus bersikap seolah tubuh kita sudah memipiki virus.
Dengan menggunakan masker pelindung, kita membantu orang lain untuk aman dari virus yang mungkin kita bawa.
Jadi, ini lebih kepada proteksi terhadap orang lain, bukan terhadap diri kita.
Baca juga: Mengapa Para Tamu Oscar Tak Pakai Masker?
Melindungi diri dengan masker memang lebih baik daripada tidak sama sekali.
Tapi, memakai masker juga bukan jaminan kita tak tertular virus corona, terutama jika kita menggunakan masker kain yang dibuat sendiri di rumah.
"Secara keseluruhan, masker kain buatan sendiri dan bandana tidak memberikan perlindungan yang meyakinkan," kata penyedia layanana darurat di wilayah Los Angeles, Lili Barsky.
Sebabnya, masker tidak melindungi mata kita. Padahal, penularan virus juga berpotensi lewat mata.
Selain itu, partikel-partikel Covid-19 juga sangat kecil dan masih mungkin masuk melalui masker-masker tersebut atau bahkan masker medis yang longgar atau tidak memberikan perlindungan 100 persen.
Baca juga: Awas Masker Palsu, Begini 3 Cara Membedakannya
Masker memang bisa mengurangi tetesan pernapasan (droplet) terinfeksi yang kita hirup.
Sayangnya, banyak orang menggunakan masker secara tidak tepat.
Misalnya, menggunakan masker yang ukurannya tidak pas atau sering menurunkan maskernya ke dagu.
Orang-orang yang terbiasa mengenakan masker seperti itu masih punya risiko tertular yang cukup besar. Apalagi jika berada di tengah kerumunan.
"Memakainya dengan cara yang tidak tepat pada dan tidak menutupi mulut dan hidung tidak akan memberikan manfaat apapun," kata Dr. Adalja.