KOMPAS.com - Setelah olahraga berat atau karena cedera, banyak dari kita bergantung pada kompres es untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak pada otot yang berdenyut.
Tetapi sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa icing mengubah lingkungan molekuler di dalam otot yang cedera dan mendatangkan dampak negatif, dan justru memperlambat penyembuhan.
Penelitian ini memang menggunakan tikus sebagai bahan eksperiman -bukan manusia. Namun temuannya diyakini berguna untuk memberi pandangan baru.
Disebutkan, riset ini membuktikan bahwa mengompres otot dengan es setelah olahraga berat bukan hanya tidak efektif; namun bisa menjadi kontraproduktif.
Baca juga: Sakit Kepala Terasa Mengganggu, Coba Atasi dengan Kompres Es Batu
Es memang dikenal bisa membekukan area yang terkena dampak, menghilangkan rasa sakit, dan mencegah pembengkakan serta peradangan.
Kondisi itulah yang diyakini oleh banyak atlet dapat membantu menyembuhkan otot yang sakit lebih cepat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan olahraga mulai membuang pemahaman itu.
Dalam sebuah penelitian di tahun 2011, terungkap, mereka yang mengompres otot betis yang robek merasakan sakit kaki yang sama di kemudian hari, seperti mereka yang membiarkan kaki tanpa kompres.
Mereka pun tetap tidak dapat kembali bekerja atau aktivitas lain dengan lebih cepat.
Tinjauan ilmiah tahun 2012 menyimpulkan, atlet yang mengompres otot yang sakit setelah latihan berat, justru mengalami pemulihan otot lebih lambat daripada yang tak melakukan itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.