KOMPAS.com - Keguguran tentunya menjadi pengalaman menyakitkan bagi pasangan yang amat mendambakan kehadiran buah hati.
Banyak orang kemudian merasakan kesedihan, kecemasan, atau rasa bersalah karena momen duka ini. Namun hal ini tidak langsung menghilangkan keinginan untuk mencoba menjalani program kehamilan lagi.
Bayangan kebahagiaan ketika menimang buah hati membuat banyak pasangan enggan berputus asa. Mereka tak patah semangat untuk mencoba lagi, tentunya setelah sembuh secara emosional dan fisik.
Meski demikian, mungkin banyak yang bertanya-tanya, berapa lama seharusnya wanita bisa hamil kembali setelah mengalami keguguran. Khususnya agar kehamilan berikutnya bisa berjalan lancar dan tetap sehat.
Baca juga: 4 Tanda-tanda Darah Keguguran, Ibu Hamil Perlu Waspada
Dikutip dari laman Very Well Family, banyak dokter menyarankan pasien untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba hamil lagi. Biasanya, wanita akan kembali mesntruasi dalam waktu empat hingga enam minggu setelah keguguran.
Siklus ini sudah langsung memungkinkan wanita untuk kembali bereproduksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan masa tunggu enam bulan setelah keguguran. Namun anjuran ini memiliki keterbatasan karena tidak membedakan apakah seseorang mengalami keguguran spontan atau aborsi elektif.
Untuk mengevaluasi validitas rekomendasi WHO, sebuah meta-analisis dari 16 studi menyelidiki keberhasilan kehamilan pada wanita setelah mengalami keguguran.
Temuan keseluruhan menunjukkan bahwa hamil lagi dalam waktu kurang dari enam bulan tidak terkait dengan hasil kehamilan yang buruk dan menunggu mungkin tidak perlu dilakukan karena tidak ada manfaat khusus.
Baca juga: 9 Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan
Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynaecologists, studi observasi kecil menunjukkan tidak ada manfaat untuk menunda pembuahan setelah keguguran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.