KOMPAS.com - Setiap wanita mengalami guncangan mental hebat ketika harus kehilangan janin yang dikandungnya ketika keguguran.
Dibandingkan rasa sakit fisik, kebanyakan menjalani masa berduka yang panjang karena luka emosional yang dirasakan. Tak heran banyak yang merasakan kecemasan untuk kembali menjalani program kehamilan.
Ada banyak ketakutan dan kekhawatiran yang membuat ragu untuk mencoba hamil kembali.
Secara fisik, sejumlah pakar menyatakan tak ada alasan khusus untuk menunda kehamilan setelah mengalami keguguran. Terkecuali, kita memiliki komplikasi kesehatan serius yang berisiko dan memengaruhi kesuburan.
Namun, aspek kesiapan mental menjadi pertimbangan penting sebelum para orangtua kembali mencoba mendapatkan momongan.
Baca juga: Setelah Keguguran, Berapa Lama Idealnya Jeda Sebelum Hamil Lagi?
Pasangan suami istri tentunya membutuhkan waktu untuk memproses kehilangan dan kesedihan setelah keguguran. Oleh sebab itu, pastikan kita benar-benar siap secara emosional untuk hamil lagi, beserta segala kemungkinannya.
Sayangnya, agak sulit untuk mengenali gejala kesiapan emosional ini jika kita bukan pakar psikologi.
Namun, ada beberapa pertanyaan yang bisa membantu menentukan apakah kita dan pasangan sudah benar-benar siap menjalani program kehamilan lagi.
Baca juga: 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Disetujui Untuk Ibu Hamil
Beberapa pertanyaan lain yang juga harus dipertimbangkan adalah:
Jika jawaban dari sebagian besar pertanyaan itu tergolong negatif, besar kemungkinan belum waktunya bagi kita untuk hamil kembali. Lakukan beberapa hal atau carilah bantuan profesional untuk melewati halangan emosional tersebut.
Berbagi perasaan dan pengalaman dengan sahabat yang pernah mengalami keguguran bisa menjadi salah satu cara terapi emosional.
Banyak di antara kita mengalami perasaan ganda dan sering bertentangan yang berkaitan soal kehamilan, seperti harapan, kecemasan, kesedihan, dan rasa bersalah yang menggerogoti.
Baca juga: 5 Tips untuk Cepat Hamil Setelah Alami Keguguran
Pendapat yang umum beredar, jika sudah sanggup menggendong bayi orang lain, artinya kita sudah siap hamil lagi.
Sayangnya, tindakan itu bukan menjadi indikator yang utama. Sering kali kita akan butuh waktu lama sampai sanggup melakukan hal tersebut.
Harus dipahami pula, kita tidak akan pernah sepenuhnya menyelesaikan proses kesedihan ini. Akan ada momen ketika kenangan buruk tersebut bangkit dan memunculkan perasaan negatif.
Kesedihan karena keguguran merupakan pengalaman yang rumit dan sulit karena sangat personal. Tidak ada yang mengenal janin yang sempat ada di perut kita maupun berbagai harapan dan impian yang sempat disematkan sebelumnya.
Kehilangan bayi yang belum lahir umumnya membuat para wanita tidak mendapatkan dukungan yang optimal. Ketiadaan fisik bayi tersebut membuat lingkungan sekitar tidak memberikan dukungan emosional yang memadai.
Hal yang harus diingat, kita tidak perlu melupakan bayi yang hilang itu ketika mencoba hamil lagi. Jadikan program kehamilan berikutnya sebagai kesempatan kedua untuk merasa lebih kuat dan cukup berani untuk menjadi orangtua.
Baca juga: Penyebab Utama Kegagalan Program Bayi Tabung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.