Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta tentang Varian Mu, Varian Baru Virus Corona yang Dipantau WHO

Kompas.com - Diperbarui 02/09/2021, 12:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Menurut WHO, prevalensi varian Mu dalam infeksi Covid-19 global sebenarnya telah menurun sejak pertama kali terdeteksi, namun prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat. Varian ini menyumbang kurang dari 0,1 persen dari semua infeksi Covid-19 global, tetapi wabah B.1.621 juga telah dilaporkan di beberapa bagian AS dan Eropa.

Baca juga: Apa Itu Varian Mu, Varian Baru Virus Corona dari Kolombia yang Diawasi WHO?

3. Variant of interest kelima yang dipantau WHO

Varian Mu adalah variant of interest kelima yang terdaftar oleh WHO.

Selain Mu, ada empat varian yang lebih serius yang masuk dalam kategori variant of concern. Kesembilan varian tersebut diberi nama dengan huruf alfabet Yunani yang berbeda.

Lima variant of interest yang terdaftar adalah:
1. Eta: pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020
2. Iota: pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020.
3. Kappa: pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020.
4. Lambda: pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020.
5. Mu: pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021.

Sementara voc yang dinilai berpotensi memburuk adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Jumlah varian SARS-CoV-2 diperkirakan akan berubah seiring waktu, karena semakin banyak virus menyebar, maka akan semakin banyak peluang untuk bermutasi.

Baca juga: Apa Itu Virus Corona Variant of Concern dan Variant of Interest?

4. Melindungi diri dari varian Mu

Semakin banyak virus menyebar, akan semakin besar peluang virus bermutasi.

Menurut Griffin, cara terbaik untuk membatasi mutasi virus adalah membatasi penyebarannya, termasuk melalui vaksinasi.

"Semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sedikit inang yang memungkinkan virus dapat terus hidup dan menjalani evolusi, serta menjadi lebih kuat," katanya.

Hal senada diungkapkan oleh dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam dari Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins, MD.

Menurutnya, cara terbaik melindungi diri dari varian Mu pada dasarnya sama dengan bagaimana kita melindungi diri dari terinfeksi virus corona varian lainnya.

Itu termasuk mendapatkan vaksinasi penuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker ketika keluar rumah, jaga jarak, hingga menghindari kerumunan.

Menurut spesialis penyakit menular dan profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD, saat ini varian Mu tidak terlalu mengkhawatirkan.

Sebab, varian ini pertama kali terdeteksi pada Januari 2021 dan baru saat ini diklasifikasikan sebagai voi.

"Para peneliti masih mencari tahu seberapa cepat penyebaran dan tingkat penularannya," katanya kepada Health.

Baca juga: 4 Alasan Bisa Tertular Covid-19 meski Pakai Masker di Tengah Kerumunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com