Ibu hamil yang melahirkan secara C-section biasanya akan diminta melakukan sejumlah pantangan baik sebelum atau sesudah operasi.
Misalnya saja, dilarang makan beberapa jam sebelum operasi dan mengurangi gerak setelahnya.
Namun, sejumlah inovasi kemudian diberlakukan yang terbukti dapat meningkatkan penyembuhan.
Protokol ini juga telah disetujui oleh American College of Obstetrics and Gynecology, dan Society for Obstetric Anesthesiology and Perinatology -otoritas kesehatan kebidanan di Ameria Serikat.
Belakangan, metode ini kemudian mulai banyak ditawarkan di berbagai rumah sakit di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Baca juga: Panduan Menyiapkan Persalinan di Tengah Pandemi
Dikutip dari konten Instagram Dokter Dinda Derdameisya, spesialis obstetri dan ginekologi, ada beberapa hal yang menjadi pembeda dalam metode ini.
View this post on Instagram
Pertama ialah penggunaan obat anti nyeri yang baik dan aman, baik secara oral maupun infus.
Kedua, prinsip early intake alias langsung makan dan tidak perlu puasa terlalu lama pasca menjalani operasi.
Ketiga adalah early mobilization yakni tidak perlu takut untuk mulai menggerakkan tubuh. Diawali dengan berbaring miring ke kiri dan kanan, duduk dan mulai berjalan.
"Ini menurut literatur dan jurnal terbaru ya... bukan menurut saya," tulis sang dokter dalam caption pada unggahan di akun @tanyadokdin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.