Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Membaca Novel Fiksi, Berdampak Positif pada Otak

Kompas.com, Diperbarui 19/01/2023, 07:03 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membaca novel fiksi sering dianggap sebagai hobi yang remeh dan tidak bermanfaat.

Kisahnya yang berpatok pada rekaan si penulis semata itu dianggap tidak memberikan ilmu.

Berbeda dari membaca buku non fiksi dengan tema-tema yang lebih berat misalnya politik atau sains yang dinilai lebih sarat ilmu pengetahuan.

Anggapan inilah yang jadi bahan perdebatan netizen Twitter. Seseorang yang gemar membaca novel fiksi dijadikan sasaran book shaming, tindakan menghakimi orang lain berdasarkan buku yang dibacanya.

Baca juga: 5 Novel Fiksi Bacaan Jisoo Blackpink yang Viral di Twitter

Manfaat membaca novel fiksi bagi otak

Pada dasarnya, membaca buku adalah hobi yang positif dan amat berguna bagi kita, baik fiksi maupun non-fiksi.

Membaca buku fiksi mengajak kita berpetualang dalam dunia khayalan yang penuh dengan pelajaran hidup. Selain itu, genre ini juga menjadi cara yang ampuh untuk memahami orang lain, memanfaatkan kreativitas, dan melatih otak kita.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tujuh manfaat dari kebiasaan membaca novel fiksi:

  • Belajar berempati

Membaca novel fiksi mengajarkan kita untuk lebih belajar berempati pada orang lain.

Sejumlah penelitian membuktikan, membayangkan cerita membantu mengaktifkan daerah otak yang bertanggung jawab untuk lebih memahami orang lain dan melihat dunia dari perspektif baru.

Hal ini mungkin terjadi karena ketika membaca tentang suatu situasi atau perasaan, rasanya seolah-olah kita merasakannya sendiri.

Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Mengasah Rasa Empati, Mau Coba?

  • Membantu melepaskan stres

Penelitian University of Sussex menunjukkan, membaca adalah cara paling efektif untuk mengatasi stres, mengalahkan metode lain seperti mendengarkan musik atau berjalan-jalan.

Sementara media The New Yorker menyatakan, membaca fiksi adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan istirahat untuk melepaskan rasa lelah.

Membaca terbukti menempatkan otak kita ke dalam keadaan seperti trans yang menyenangkan, mirip dengan meditasi. Hal itu memberikan manfaat kesehatan yang sama dari relaksasi yang mendalam dan ketenangan batin.

Orang yang terbiasa membaca dapat tidur lebih nyenyak, memiliki tingkat stres yang lebih rendah, harga diri yang lebih tinggi, dan tingkat depresi yang lebih rendah.

Baca juga: Ternyata, Bayi Sudah Bisa Membaca sejak Dalam Kandungan

  • Tidur lebih nyenyak

Membaca merupakan salah satu ritual pengantar tidur yang ampuh untuk banyak orang. Kebiasaan ini membantu membuat pikiran menjadi lebih rileks sehinga istirahat jadi lebih berkualitas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau