Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, 6 Risiko Gangguan Penglihatan di Usia 40 Tahun

Kompas.com - 21/09/2021, 17:10 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gangguan penglihatan memang terjadi secara perlahan. Ketika masih berusia 20 tahunan, kita mungkin menganggap gangguan penglihatan tak bakal terjadi dalam waktu dekat. Namun tanpa disadari, kita ternyata sudah sampai di titik tersebut.

Sama seperti area tubuh lainnya, mata juga menua seiring bertambahnya usia. Kita mungkin akan merasa lebih sulit fokus terhadap objek di depan mata atau masalah lainnya.

Gangguan penglihatan seiring bertambahnya usia

Dokter mata Claudia Perez-Straziota, MD menjelaskan bahwa mata kita seperti lensa. Lensa di dalam mata akan fokus secara otomatis terhadap objek yang kita lihat.

Proses tersebut terjadi dengan adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot mata yang menggerakkan lensa kita ke depan atau ke belakang.

"Ketika masih muda, mata kita masih dapat "berakomodasi" atau fokus pada jarak berbeda tanpa bantuan kacamata atau alat bantu lainnya," kata dia, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Seiring bertambahnya usia, otot-otot mata mulai kehilangan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dan mengakomodasi. Pada akhirnya, kemampuan kita untuk melihat sesuatu dari dekat akan semakin berkurang.

Gangguan mata ini mulai terjadi di usia 40 tahun.

"Ini disebut presbiopi dan mulai terjadi pada usia sekitar 40 tahun," ujarnya.

Selain presbiopi, kita juga mungkin mengalami sejumlah gangguan penglihatan di usia 40 tahun. Beberapa di antaranya seperti mata kering dan glaukoma.

Baca juga: 10 Makanan Tak Sehat yang Harus Dibatasi di Usia 40 Tahun

Gangguan penglihatan di usia 40 tahun

Beberapa gangguan pengelihatan di usia 40 tahun ke atas dapat diatasi menggunakan kacamata berlensa khusus.UNSPLASH/NONSAP VISUALS Beberapa gangguan pengelihatan di usia 40 tahun ke atas dapat diatasi menggunakan kacamata berlensa khusus.
Menurut Prevention, berikut sejumlah gangguan penglihatan di usia 40 tahun yang perlu diwaspadai. Gangguan tersebut mungkin saja datang lebih awal atau lebih lama, namun mengenalinya lebih dini dapat membantu kita mencari solusi dengan segera.

1. Mata kering

Ini bisa disebabkan oleh masalah mata kering akibat perubahan hormonal, terutama penurunan hormon androgen, atau penyakit autoimun.

Ketika kita berkedip, biasanya air mata akan didistribusikan secara merata di sekitar mata, sehingga mata tetap lembap dan nyaman.

Namun, ketika produksi air mata berkurang, mata kita bisa menjadi kering dan terasa gatal atau memberi sensasi terbakar.

Gangguan penglihatan ini berisiko dialami semua orang, tapi utamanya pada wanita paruh baya.

Untuk mengatasi gangguan penglihatan ini, dokter biasanya akan meresepkan air mata buatan, gel, atau salep.

Selain itu, beberapa sumber makanan tinggi asam lemak omega-3 juga diyakini mampu mencegah masalah mata kering. Beberapa sumber makanan tersebut seperti ikan salmon dan ikan-ikan lainnya.

Namun, bukti penelitiannya tidak konklusif.

Baca juga: Mengenali Kondisi Mata Kering, Pemicu, dan Cara Mengatasinya

2. Floaters pada mata

Adanya floaters atau bercak pada penglihatan adalah hal normal. Namun, jika terjadi secara mendadak, adanya floaters bisa menjadi tanda adanya robekan di retina mata, yang bisa berujung pada kehilangan penglihatan.

Mengapa floaters bisa muncul di usia 40 tahun ke atas?

Mata dipenuhi oleh zat bening seperti gel yang perlahan menyusut seiring bertambahnya usia, sehingga melepaskan gumpalan kecil sel dan puing-puing.

Puing-puing tersebut melayang dan menimbulkan adanya bayangan di dalam mata yang tampak seperti bercak melayang.

Floaters bisa terlihat seperti titik, lingkaran, garis, kabut, atau mirip sarang laba-laba.

Gel yang menyusut juga bisa menarik retina sehingga menciptakan semacam garis atau kilatan. Kilatan ini bisa hilang dan timbul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Floaters lebih umum terjadi pada individu yang memiliki rabun jauh atau pernah menjalani operasi mata atau peradangan sebelumnya.

Temui dokter jika melihat perubahan penglihatan mendadak.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata di Usia 30 Tahun

3. Presbiopi

Presbiopi atau mata tua umumnya terjadi di awal usia 40 tahun.

Seperti dijelaskan sebelumnya, presbiopi ditandai dengan mata yang menjadi sulit fokus karena kemampuan akomodasi mata yang berkurang seiring bertambahnya usia.

Banyak orang yang mengalami presbiopi enggan menggunakan kacamata, termasuk karena menganggap lensa korektif akan melemahkan penglihatan.

Namun, menurut dokter mata di New Jersey sekaligus koresponden klinis untuk American Academy of Ophthalmology, Anna Sumers, MD, mata tua tetap akan terjadi seiring bertambahnya usia, baik kita mengenakan kacamata atau pun tidak.

Selain menggunakan lensa korektif, perubahan kecil di lingkungan kita dapat membantu, seperti menambah cahaya masuk ke dalam rumah untuk membantu melihat lebih jelas.

Baca juga: Pola Makan Tak Sehat Berisiko Ganggu Pengelihatan, Apa Sebabnya?

4. Katarak

Penuaan adalah faktor utama katarak. Namun, riwayat katarak dalam keluarga, tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, obesitas, dan paparan sinar matahari berlebih juga dapat menjadi faktor terjadinya katarak.

Katarak juga bisa menjadi efek samping dari operasi mata lainnya.

Katarak terjadi karena protein di lensa mata mulai menggumpal sehingga membuat pandangan menjadi kabur.

Secara bertahap, kondisi tersebut akan mengubah lensa mata menjadi berwarna kekuningan, menciptakan warna kecokelatan pada penglihatan.

Penggunaan kacamata hitam dan topi dapat membantu mencegah katarak.

Namun, jika gangguan mata ini sudah terjadi, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan resep pengobatan yang tepat, termasuk operasi katarak jika dibutuhkan.

Baca juga: Gejala Katarak yang Mulai Muncul di Usia 40 Tahun

5. Glaukoma

Glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala awal. Ketika mulai memengaruhi penglihatan, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kembali penglihatan yang normal.

Gangguan penglihatan ini sebetulnya dapat menyerang pada usia berapa pun. Namun, risikonya mulai meningkat secara dramatis pada usia 40 tahun.

Itulah mengapa para ahli menyarankan pemeriksaan mata dasar pada usia 40 tahun.

Orang-orang dengan riwayat keluarga sangat rentan mengalami glaukoma.

Baca juga: Sayuran Hijau Bantu Turunkan Risiko Glaukoma

6. Degenerasi makula

Wanita lebih berisiko mengalami degenerasi makula karena faktor usia.

Gangguan mata ini disebabkan oleh perubahan pada bagian retina mata yang mengontrol penglihatan sentral, termasuk warna dan detail halus.

Kondisi tersebut menyebabkan penderitanya mengalami bintik buta (blind spots) dan garis lurus tampak bengkok.

Lakukan tindakan pencegahan degenerasi makula. Dokter mata dan peneliti dari Minneapolis sekaligus koresponden untuk American Academy of Ophthalmology, Abdish R Bhavsar menyarankan untuk berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan mata, terutama dari potensi degenerasi makula.

Beberapa di antaranya seperti memperhatikan kadar kolesterol dan tekanan darah, serta makan makanan sehat, termasuk memperbanyak konsumsi sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Selain itu, usahakan berhenti merokok karena itu adalah faktor risiko utama degenerasi makula.

Baca juga: 8 Alasan Merokok Dapat Merusak Kesehatan Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com