Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Perlu Membawa Anak Kucing dan Kucing Dewasa ke Dokter Hewan?

Kompas.com - 04/10/2021, 18:42 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Daily Paws

KOMPAS.com - Saat memutuskan untuk memelihara kucing, kita harus sudah siap merawat dan memenuhi kebutuhan hewan itu secara teratur.

Salah satu bentuk perawatan kucing yang baik adalah membawa hewan lucu tersebut ke dokter hewan untuk menjalani pemeriksaan rutin.

Namun, kapan sebaiknya kucing atau anak kucing harus dibawa ke dokter hewan? Seberapa sering kita harus mengunjungi dokter hewan?

Animal Hospital Association di Amerika Serikat merekomendasikan agar setiap hewan peliharaan diperiksa oleh dokter hewan setidaknya sekali dalam setahun, atau lebih jika hewan itu memiliki masalah kesehatan khusus.

Baca juga: Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir yang Ditinggal Induknya

Randy Wheeler, DVM, dokter hewan dan direktur eksekutif di Iowa Veterinary Medical Association mengatakan, tidak ada aturan baku mengenai seberapa sering kucing harus dibawa ke dokter hewan.

Pasalnya, hal itu tergantung dari berbagai faktor, seperti usia, gaya hidup, dan lokasi hewan peliharaan tinggal.

Wheeler menekankan pemilik hewan peliharaan untuk membentuk hubungan yang baik dengan dokter hewan, karena dokter hewan dapat menjelaskan kepada kita seberapa sering hewan peliharaan harus diperiksa.

Berikut panduan umum perihal waktu yang tepat untuk membawa anak kucing atau kucing dewasa ke dokter hewan.

Baca juga: Ciri-ciri Kucing Harus Segera Dibawa ke Dokter Hewan

1. Membawa anak kucing

Pemilik kucing baru atau adopter biasanya terikat perjanjian dengan tempat penampungan kucing.

Perjanjian itu mewajibkan pemilik membawa anak kucing ke dokter hewan segera setelah kita mengadopsi anak kucing tersebut.

Momen ini adalah momen yang tepat untuk membangun hubungan dengan dokter hewan. Dokter hewan akan mulai mengamati dan melacak kesehatan anak kucing.

"Vaksin akan diberikan saat anak kucing berusia 6-8 minggu, tergantung gaya hidup, riwayat keluarga, dan penyakit umum di tempat kita tinggal," ungkap Wheeler.

Ilustrasi kucing berada di kamar mandi.PIXABAY/KARSTEN PAULICK Ilustrasi kucing berada di kamar mandi.

Vaksinasi pertama mencakup suntikan untuk:

- Rhinotracheitis (penyakit saluran respirasi atas)

- Calicivirus (penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut)

- Panleukopenia (penyakit menular yang disebabkan oleh parvovirus)

Baca juga: Mengenal Jenis Vaksin Kucing dan Penyakit yang Sering Dialami Si Pus

Sekitar tiga atau empat minggu kemudian, anak kucing akan mendapatkan vaksinasi kedua, berulang setiap tiga hingga empat minggu sampai anak kucing berusia sekitar empat bulan. Di usia tiga bulan, kucing bisa diberi vaksin rabies.

Setelah itu anak kucing akan diberikan booster saat satu tahun, dan setiap tiga tahun berdasarkan rekomendasi dokter.

"Perjalanan awal ke dokter hewan juga mencakup pemeriksaan fisik dan diskusi tentang pencegahan kutu," imbuhnya.

Sekitar enam bulan, anak kucing sudah siap untuk dikebiri atau disteril.

2. Membawa kucing dewasa

Booster atau penguat vaksin akan kembali diberikan saat kucing mulai berusia 1 tahun. Dokter hewan akan menanyakan seperti apa gaya hidup kucing kita, apakah kucing tersebut hanya bermain di dalam rumah atau terkadang berkeliaran di luar.

Kucing yang biasa bermain di luar, atau kucing yang bermain di dalam dan luar rumah menghadapi risiko lebih tinggi seperti parasit dan predator.

Baca juga: Bukan Cuma Anjing, Kucing Juga Punya Ikatan Kuat dengan Manusia

Risiko lainnya yang mengintai kucing yang sering bermain di luar adalah penyakit leukemia kucing.

Penyakit ini menyebar dari satu kucing ke kucing lain, kendati tidak memengaruhi manusia atau hewan peliharaan lainnya.

Dokter hewan nantinya juga akan memeriksa gigi kucing, memberikan pemeriksaan fisik umum, serta saran terkait tindakan pencegahan. Pembersihan gigi kucing akan membantu mencegah bau mulut pada hewan itu.

Kita pun sebagai pemilik kucing harus memastikan gigi dan gusi kucing dalam kondisi sehat, sehingga kucing tidak kesulitan makan atau tidak kesakitan.

Ditambahkan Wheeler, vaksin untuk rabies juga tetap diberikan pada kucing.

Baca juga: 3.744 Hewan di Jakarta Barat Telah Terima Vaksin Rabies, Paling Banyak Kucing

3. Membawa kucing yang sudah tua

Ketika kucing berusia 8-10 tahun, kita akan membawa kucing ke dokter hewan beberapa kali dalam setahun.

Perubahan perilaku pada kucing akan menjadi pembahasan yang penting jika kucing sudah memasuki usia tua.

Sebagai contoh, jika kucing meminum air dalam jumlah lebih banyak daripada biasanya, maka hal ini dapat menunjukkan masalah seperti penyakit ginjal atau diabetes.

Dengan mengunjungi dokter hewan secara rutin, pemilik kucing akan lebih cepat menyadari jika hewan kesayangan memiliki masalah kesehatan.

Selain itu, berkunjung ke dokter hewan juga akan memberikan informasi penting terkait bagaimana penanganan atau perawatan kucing yang benar.

Baca juga: Hati-hati, 8 Tanaman Ini Beracun untuk Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com