Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktikkan Eksprimen Nyata, 3 Ekonom AS Raih Hadiah Nobel 2021

Kompas.com - 12/10/2021, 11:36 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga ekonom asal Amerika Serikat meraih Hadiah Nobel ekonomi 2021 atas kontribusinya menjalankan eksperimen nyata soal ketenagakerjaan.

Penghargaan tertinggi di dunia ilmiah ini dianugerahkan kepada David Card, profesor di University of California, Berkeley.

Lalu, Joshua Angrist, profesor di Massachusetts Institute of Technology, dan juga Guido Imbens yang berstatus guru besar di Universitas Stanford, California.

Baca juga: Mengenal 6 Tokoh Dunia yang Tolak Hadiah Nobel

Ketiganya dianggap berjasa bagi kemanusiaan dengan sukses menjawab sejumlah pertanyaan ekonomi yang sangat fundamental berdasarkan eksperimen yang berakar pada kehidupan nyata.

Meski berbagi kehormatan yang sama di mata dunia, ketiganya memiliki peran yang berbeda-beda dalam prosesnya.

David Card melakukan inovasi atas risetnya tentang upah minimum, imigrasi, dan pendidikan.

Salah satu poin yang ditonjolkan, akademisi ini membuktikan, kenaikan upah minimum tidak serta merta menyebabkan berkurangnya lapangan kerja.

Dalam prosesnya, dia menerapkan metode eksperimen nyata, dengan mempelajari situasi yang terjadi di dalam praktik kongkret.

Dalam hal ini, Card membandingkan pekerja makanan cepat saji yang tinggal di Pennsylvania dengan di New Jersey.

Ia sukses menjungkirbalikkan teori ekonomi yang selama ini beranggapan upah minimum akan mampu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Penghargaan Prestisius untuk Kemanusiaan

Ini adalah isu yang kerap menjadi akar permasalahan dalam dunia ketenagakerjaan khususnya dalam hal kesejahteraan buruh.

Selain itu, risetnya juga menunjukkan migrasi dapat berdampak baik pada perekonomian seseorang.

Sedangkan, sumber daya di sekolah terbukti jauh lebih penting bagi keberhasilan pasar kerja di masa depan.

Sementara itu, Joshua Angrist dan Guido Imbens dianggap berjasa pada ilmu pengetahuan karena membuktikan kesimpulan yang tepat tentang sebab dan akibat dapat ditarik dari eksperimen.

Selama ini, ilmuwan kerap bergantung pada uji klinis untuk membuktikan hipotesa dalam riset mereka.

Dalam uji klinis, peneliti bisa memutuskan segala aspek dalam penelitiannya, sehingga data lebih mudah diolah.

Namun, hasilnya belum tentu sesuai dengan kebutuhan di dunia nyata. Sementara itu, data dari eksperimen nyata lebih sulit untuk ditafsirkan.

Pasalnya, para peneliti tidak memiliki kendali atas individu mana yang berada dalam kelompok perlakuan atau kontrol (responden).

"Penelitian mereka telah secara substansial meningkatkan kemampuan kita untuk menjawab pertanyaan kausal utama, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat."

Baca juga: Pasang Mode Ponsel Jangan Ganggu, Ilmuwan Ini Tak Sadar Raih Nobel

Demikian kata Peter Fredriksson, Ketua Economic Sciences Prize Committee, seperti dikutip CNN. 

Peraih Hadiah Nobel akan mendapatkan hadiah uang sebesar 10 juta Krona Swedia atau sekitar Rp16 miliar.

David Card akan menerima setengah dari jumlah tersebut, dan sisanya dibagi antara Angrist dan Imbens.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com