Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2021, 13:16 WIB
Wisnubrata

Editor

Namun cerita tidak berhenti di situ, bahkan menjadi lebih aneh: menurut kesaksian yang diberikan oleh pencuri (dengan imbalan dirinya tidak dituntut), lukisan yang dicuri pada tahun 1997 itu sebenarnya adalah lukisan palsu yang digantung di tempat aslinya.

Lukisan asli sudah dicuri beberapa bulan sebelumnya oleh orang dalam yang merencanakannya dengan cermat.

Lukisan yang palsu dicuri untuk menyembunyikan fakta bahwa itu palsu, dan dikhawatirkan akan terlihat oleh para ahli yang mengunjungi pameran.

Pengakuan ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana lukisan aslinya muncul begitu saja. Dilihat dari kondisinya yang relatif baik, lukisan tersebut dipastikan terawat. Tapi siapa yang mengembalikannya? Kapan? Dan mengapa? Misteri soal ini masih belum terpecahkan.

Yang jelas, potret lukisan asli inilah yang direproduksi dalam miniatur di bagian belakang arloji Reverso ke-tiga. Pengrajin menangkap pose melamun perempuan tersebut seperti yang diciptakan Klimt dalam detail yang sempurna.

Warna hijau dari latar belakang lukisan menciptakan ilusi kedalaman, seperti aslinya. Sedangkan dial hijau pada arloji, dihiasi dengan enamel grand feu di atas guilloché berpola barleycorn, yang membangkitkan cahaya dari potret.

“Cerita-cerita ini relevan dengan keunikan dan kerahasiaan setiap arloji Reverso,” ujar Inigo Ohlsson, Managing Director of Southeast Asia & Oceania Jaeger-LeCoultrekata dalam acara virtual beberapa waktu lalu.

Setiap lukisan pada jam tangan, akan tersembunyi ketika pemakainya mengenakannya sebagai penunjuk waktu, dan baru akan terlihat bila dibalik. Mirip lukisan-lukisan yang pernah hilang atau disembunyikan itu.

Tradisi enamel di Jaeger-LeCoultre

Seni enameling memiliki sejarah panjang di La Grande Maison, atau rumah utama Jaeger-LeCoultre, sejak pembuatan jam tangan saku tahun 1890-an.

Arloji Reverso pertama yang diketahui memiliki casing belakang berenamel adalah model yang dipesan oleh seorang bangsawan India pada tahun 1936, menampilkan potret detail seorang perempuan yang dianggap sebagai Maharani.

Seni enamel atau melukis di logam ini kemudian banyak dipesan oleh penggemar Reverso, termasuk Jendral Douglas MacArthur. Karenanya, pada tahun 1990-an Jaeger-LeCultre mendirikan studio enameling sendiri.

Pada tahun 1996, brand ini mulai mereproduksi karya-karya besar seniman dari Eropa dan Asia dalam bentuk miniatur untuk ditempatkan di belakang casing Reverso.

Mereproduksi lukisan enamel pada bagian belakang jam tangan adalah pekerjaan yang penuh tantangan. Hasil keterampilan pengrajin enamel sebagai juru gambar tidak hanya harus menyerupai karya aslinya tetapi juga harus dibuat dalam ukuran kecil.

Selain itu, warnanya harus dibuat agar sama persis dengan karya aslinya, padahal sifat pigmen enamel membuat hasil karya setelah pembakaran kerap kali tidak seperti yang diharapkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jaeger-LeCoultre (@jaegerlecoultre)

Karya Courbet dan Van Gogh direproduksi dalam bentuk mini untuk arloji Reverso juga memiliki kesulitan khusus karena kedua seniman menggunakan teknik impasto, di mana sapuan cat begitu tebal sehingga timbul di atas permukaan kanvas.

Karena teknik ini tidak bisa diduplikasi dengan enamel, pengrajin harus menciptakan ilusi dari teknik tersebut.

Di sisi lain, pancaran cahaya yang dihasilkan enamel grand feu memberikan keunggulan dibandingkan minyak di atas kanvas. Bila dimiringkan atau dlihat pada sudut berbeda, permukaan enamel seolah memberi kedalaman dan nuansa yang tidak terduga.

Setiap seri Reverso Tribute Enamel Hidden Treasures ini memiliki ukuran casing 45.6mm x 27.4mm, dengan ketebalan 9.73mm, berisi mesin manual kaliber 822/2, dengan cadangan daya 42 jam.

Masing-masing hanya dibuat 10 buah dan dihargai 107.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,53 miliar.

Baca juga: Jaeger-LeCoultre Reverso untuk Wanita, Dibalut Berlian dan Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com