Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Panduan Jalan Kaki dengan Postur Tubuh yang Benar

Kompas.com, 14 November 2021, 16:59 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Berjalan kaki bukan hanya aktivitas yang berfungsi untuk mobilitas namun juga berguna sebagai olahraga.

Jalan kaki melibatkan seluruh tubuh kita tanpa terkecuali, termasuk otot dari ujung kepala hingga kaki.

Sejak kecil, semua orang sudah terbiasa berjalan kaki sehingga gerakannya terasa otomatis dan bergerak begitu saja. Namun jalan kaki sebenarnya membutuhkan teknik dan gerakan yang tepat.

Salah satu yang amat penting diperhatikan ketika berjalan kaki adalah postur tubuh kita.

Berjalan dengan postur yang tepat amat bermanfaat, bukan hanya pada kegunaannya sebagai olahraga namun juga kesehatan kita dalam jangka panjang.

Baca juga: Tips Jadikan Jalan Kaki Sebagai Olahraga Rutin, Mudah dan Kaya Manfaat

Manfaatnya antara lain:

  • Menjaga tulang dan persendian sejajar dengan benar
  • Mengurangi keausan pada sendi, otot, dan ligamen
  • Mencegah sakit punggung, pinggul, leher, dan kaki
  • Mengurangi nyeri otot dan kelelahan
  • Mengurangi risiko cedera
  • Meningkatkan keseimbangan dan stabilitas

Postur tubuh yang benar ketika berjalan kaki

Berjalan kaki dengan teknik dan postur tubuh yang benar pada dasarnya tidak sulit. Sayangnya, sebagian orang tidak memahami caranya dan bagaimana seharusnya memposisikan tubuh.

Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar ketika berjalan kaki, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:

Baca juga: Postur Tubuh yang Buruk bisa Diperbaiki, Caranya?

Angkat kepala

Postur tubuh yang benar ketika berjalan kaki harus diawali dengan kepala yang diangkat tinggi-tinggi. Jangan menunduk atau seakan menempelkan kepala ke dada ketika sedang berjalan kaki.

Fokuslah untuk berdiri tegak dengan dagu sejajar sementara telinga sejajar di atas bahu kita.

Posisikan pandangan mata jauh ke depan dan perhatikan jarak hingga tiga sampai lima meter ke depan ketika berjalan.

Tegakkan punggung

Tegakkan punggung dan tulang belakang ketika kita berjalan kaki. Cobalah untuk tidak membungkuk, melengkungkan punggung, atau mencondongkan tubuh ke depan, yang dapat memberi tekanan pada otot punggung.

Baca juga: Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Bahu tegak dan rileks

Bahu yang tegang atau membungkuk ke depan dapat membuat otot dan persendian di bahu, leher dan punggung bagian atas menjadi tegang. Posisikan bahu kita dengan benar ketika berjalan kaki agar postur menjadi lebih baik.

Angkat bahu Anda tinggi-tinggi dengan gerakan seperti mengangkat bahu, lalu biarkan posisinya tetap santai. Postur ini membuat tubuh kita berada dalam posisi alami dan membuat kita bisa menggerakkan lengan lebih mudah.

Jaga agar bahu tetap kendur dan rileks, bukannya malah tegang ke arah telinga atau membungkuk ke depan. Kita bisa memeriksa posisinya dengan mengangkat bahu sesekali ketika berjalan kaki.

Baca juga: Awas, Postur Tubuh yang Buruk Memengaruhi Kesehatan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau