KOMPAS.com - Media sosial baru saja dihebohkan dengan kasus pengantin perempuan yang ditipu oleh wedding organizer (WO).
Tak ada katering, dekorasi maupun persiapan lainnya yang seharusnya tersedia di lokasi pernikahan. Hanya ada gedung yang kosong dengan deretan kursi sisa acara sebelumnya.
Perempuan malang itu juga ditinggalkan pengantin pria, yang diduga terlibat penipuan tersebut. Kabar ini tentu saja langsung menyedot perhatian netizen di berbagai platform.
Banyak yang bersimpati karena korban tentu merasakan trauma mendalam, ditipu kekasihnya sendiri.
Apalagi, tragedi itu terjadi di momen yang seharusnya menjadi hari paling bahagia pasangan tersebut.
Baca juga: Ini Bedanya Wedding Organizer dan Wedding Planner
Kini, pengantin pria bermasalah itu sudah ditangkap polisi untuk diperiksa soal pernikahan fiktif itu.
Mempersiapkan pernikahan memang terasa rumit sehingga banyak orang menyerahkannya pada WO.
Calon pengantin bisa fokus mempersiapkan diri, sedangkan detail acara diserahkan kepada pihak yang berpengalaman, begitu rencananya.
Namun ada kalanya niatan ini tidak berjalan baik karena WO yang dipilih tidak kompeten.
Penyelenggara acara tersebut bukannya membantu, namun malah menambah pusing calon pengantin dan keluarganya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.