KOMPAS.com - Kasus Novia Widyasari memicu diskusi publik soal pentingnya mengajari anak laki-laki untuk menghormati perempuan sejak dini.
Kesadaran ini juga dilatarbelakangi berbagai isu kekerasan seksual dan gender yang belakangan mengemuka.
Perempuan masih kerap jadi sasaran kekerasan rumah tangga, pelecehan, dan diskriminasi.
Bias gender di masyarakat dianggap menjadi salah satu pangkal masalahnya.
Selain itu, pendidikan bagi anak laki-laki sejak dini untuk terbiasa menghargai perempuan masih minim.
Baca juga: Cara Ajarkan Anak Lelaki untuk Menghormati Perempuan
Pencegahan kekerasan berbasis gender bukan hanya perlu dilakukan perempuan, melainkan juga laki-laki.
Orangtua bisa berperan penting dengan memasukkan nilai tersebut dalam pola asuh untuk anak laki-lakinya.
Kita bisa mengajari anak kita menghargai perempuan sejak dini, ketika mereka mulai berkenalan dengan lingkungan sosial.
Pendidikan yang tepat akan menanamkan sikap peka, rasa hormat, belas kasih, dan kebaikan hati kepada lawan jenisnya.
Hal ini sekaligus memberikan pemahaman akan beberapa hal yang mungkin tidak disadarinya.
Misalnya saja siulan atau komentar tertentu mungkin akan menjadi bentuk pelecehan kepada perempuan.
Anak usia lima tahun ke bawah bisa diajari menghormati perempuan dengan memberikan contoh nyata. Orangtua pun harus menghormati semua orang di sekitarnya, tanpa terkecuali.
Artinya, kita tidak bicara miring, memukul, mengancam atau memandang rendah sosok perempuan lain.
Berikan contoh lainnya dengan menghormati pendapat perempuan dan sikap yang diambilnya.
Kita juga bisa mengajari anak menghargai wanita dengan berbicara sopan, menyertakan kata tolong dan terima kasih.
Baca juga: Bimbim Slank: Anak Lelaki Harus Diajari Hormati Perempuan