Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Membentuk Karakter Anak yang Tangguh ala Donna Agnesia

Kompas.com, 10 Desember 2021, 17:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap anak tidak hanya memerlukan kekuatan secara fisik dan akademis untuk menggali potensi dalam diri, tetapi juga kekuatan secara mental yang tecermin melalui karakternya.

Untuk membentuk kekuatan dan potensi anak sesungguhnya, orangtua memiliki peran yang sangat penting dengan memberikan bantuan dan dorongan kepada anak-anak mereka.

Dalam acara virtual Biskuat Academy 2021 bertajuk "Menjadi #GenerasiTiger di Biskuat Academy", aktris sekaligus seorang ibu, Donna Agnesia, membagikan beberapa tips yang dapat digunakan oleh para orangtua untuk membentuk karakter anak yang tangguh.

1. Melakukan komunikasi yang baik

Menurut Donna, setiap anak tentunya akan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Oleh sebab itu, orangtua tidak bisa membentuk semua anaknya dengan cara yang sama.

Baca juga: 7 Tips Menjadi Manusia yang Lebih Tangguh

Kendati demikian, melakukan komunikasi yang baik dan mudah dipahami oleh anak-anak sesuai dengan usianya bisa menjadi trik dalam membentuk karakter mereka yang lebih tangguh.

"Saya dan Darius selalu mendorong anak-anak kami untuk memiliki karakter yang lebih kuat, baik di sekolah maupun saat berada di luar sekolah," ungkap dia, Kamis (9/12/2021).

"Kami juga memahami bahwa pendidikan karakter itu semuanya dimulai dari rumah. Jadi, kami pun membiasakan diri untuk mengajak mereka mengobrol soal ini dengan baik," ujar dia.

2. Mengikutsertakan anak dalam kegiatan olahraga

Selain dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik, kegiatan olahraga juga menjadi salah satu hal yang penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh.

Apalagi, olahraga dengan melibatkan tim atau orang-orang yang banyak bisa mengajarkan anak untuk dapat lebih bersosialisasi.

"Di dalam olahraga, anak-anak bisa belajar mengenai sportivitas, sehingga mereka tidak mudah patah semangat saat kalah dan menjadi anak yang lebih kuat karena kekalahan bukan akhir dari segalanya," kata dia.

Donna pun mencontohkan, kedua putranya, Lionel (14) dan Diego (12), sama-sama memiliki hobi olahraga, yakni bermain sepak bola.

"Awalnya, mereka itu selalu nangis kalau kalah main sepak bola, terutama Diego. Tapi, seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya belajar menerima kekalahan dan berusaha untuk lebih keras lagi," tutur Donna.

Baca juga: 5 Sifat yang Dimiliki oleh Orang Tangguh

"Namun, peran orangtua juga sangat penting untuk menjelaskan dan memberi tahu bahwa  kemenangan itu tidak mudah didapatkan dan kita membutuhkan kerja keras," lanjut dia.

3. Membiarkan anak melakukan hal yang disukai

Terakhir, Donna menjelaskan bahwa orangtua harus membiarkan anak-anak memilih segala hal yang memang mereka sukai, seperti olahraga, menyanyi, menggambar, dan sebagainya.

Sebab, melakukan sesuatu yang disukai bisa membuat anak menjadi lebih tangguh dan memahami potensi yang ada di dalam diri mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau