"Hal itu dapat menyebabkan pembakaran yang tidak merata, kepulan asap, dan aroma lilin tidak tercium," imbuhnya.
3. Menyalakan lilin terlalu singkat
Durasi menyalakan lilin rupanya juga patut diperhatikan. Sebaiknya lilin tidak dinyalakan terlalu singkat.
"Bakar lilin dalam waktu cukup hingga seluruh permukaan lilin meleleh," kata Chikumbu.
Menurut dia, lilin harus dinyalakan selama dua hingga empat jam.
"Jika kita mematikan lilin terlalu dini, 'memori lilin' akan terbentuk, sehingga menciptakan bentuk cekungan atau gelombang saat lilin dinyalakan lagi nantinya."
4. Tidak mengetahui cara memperbaiki tunneling pada lilin
Tunneling atau efek terowongan akan muncul pada lilin yang tidak terbakar secara sempurna.
Proses untuk memperbaiki kondisi tunneling pada lilin relatif sederhana.
"Nyalakan lilin, letakkan kertas timah di sekitar lilin, dan sisakan lubang kecil di bagian atas," kata Chikumbu.
"Setelah satu jam atau lebih, mekanisme panas akan melelehkan lilin yang tertinggal di bagian dalam terowongan dan membuat permukaan lilin kembali rata."
5. Membiarkan lilin menyala ketika kita tertidur
Terkadang lilin aromaterapi membuat kita rileks dan tertidur. Tetapi janganlah kita tidur dengan lilin yang menyala.
"Kita berhadapan dengan api terbuka, jadi tolong jangan tertidur saat menyalakan lilin," tegas Chikumbu.
6. Asal meniup lilin untuk mematikan api