Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2021, 07:18 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tapi, untuk mengetahui jenis varian yang menjangkitinya, dr. Tonang mengatakan perlu dilalukan tes Whole Genome Sequencing (WGS).

Ada pun, tes WGS merupakan teknik yang dilakukan secara komprehensif untuk mengurutkan sekuens DNA menjadi suatu gambaran genom utuh.

Teknik ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

"Tes ini merekam urutan gen virus yang ditemukan. Dari sana baru tahu apa varian virus Covid-nya," kata dr. Tonang.

Berkaitan dengan pemeriksaan lima kasus probable Omicron oleh Kemenkes denggan S Gen Target Failure (SGTF), ia mengatakan tes ini adalah bentuk skrining.

SGTF disebutnya merupakan tes yang dapat dilakukan secara cepat dan dalam 24 jam bisa diketahui hasilnya.

dr. Tonang menjelaskan, SGTF bisa mendeteksi target lain dari sampel virus yang di tes, seperti bagian N, E, RdRp, Orf, atau Helicase.

Namun, jika bagian S tidak terdeteksi, maka bisa dicurigai sampel yang dites merupakan varian SARS-CoV-2.

Ia menyampaikan, SGTF belum tentu dapat mendeteksi Omicron. Untuk memastikan keberadaan varian ini, sampel harus tetap dites menggunakan WGS.

Baca juga: Apakah Omicron Lebih Mengkhawatirkan Dibanding Delta?

"SGTF itu cepat hasilnya. Kalau WGS itu bisa 5-7 hari baru dapat dipastikan. Maka skrinning dulu agar bisa tindak lanjut sambil menunggu WGS," tutur dia.

"Ada beberapa indikasi yang bisa menjadi alasan perlu dilakukan WGS walau tidak melewati proses SGTF."

"Misalnya ketemu kasus dengan jumlah virus tinggi. Atau riwayat perjalanan dari daerah atau negara dengan Omicron."

"Atau kondisinya dengan imunitas tertekan, seperti penderita HIV atau TBC kronis," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com