KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekan lalu telah mengonfirmasi varian baru Covid-19 1.1.529 atau Omicron.
Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) dan dengan cepat menyebar ke 40 negara di dunia.
Hingga Selasa (7/12/2021), AS, Inggris, Arab Saudi, Denmark, Kanada, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia sudah mengonfirmasi kasus varian Omicron di wilayahnya.
Karena varian Omicron diyakini lebih mudah menular, otoritas kesehatan dan ilmuwan di banyak negara mulai khawatir.
Meski begitu, dokter di AS mengingatkan agar orang-orang tidak perlu terlalu cemas menghadapi varian Omicron.
Sebab, sebelum varian ini ditemukan, mereka sudah pernah menghadapi ancaman varian Covid-19 yang tidak kalah berbahaya, yaitu varian Delta.
Di Negeri Paman Sam, varian Delta langsung menyebar ke seluruh negeri dalam hitungan minggu di awal musim panas. Hal ini tentunya mengubah prospek AS yang sedang mengebut vaksinasi Covid-19.
"Pada akhir Juni, rata-rata penambahan kasus dalam waktu tujuh hari yang dilaporkan adalah sekitar 12.000. Pada 27 Juli, rata-rata penambahan kasus mencapai lebih dari 60.000," tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melalui situs resminya.
"Angka kasus ini lebih mirip dengan tingkat kasus yang telah kita lihat sebelum vaksin dan terjadi secara luas. Varian Delta sangat menular, lebih dari 2 kali menular dibanding varian sebelumnya."
Sementara Omicron disebut lima kali lebih menular, dan bisa menghindari sistem kekebalan tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.