Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santap Ikan Salmon Turunkan Risiko Aterosklerosis, Apa Itu?

Kompas.com, 28 Desember 2021, 07:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Banyak penelitian yang menunjukkan peranan asam lemak omega-3 dalam menjaga kesehatan tubuh.

Dalam studi terbaru, ditemukan asam lemak omega-3 yang terkandung pada ikan seperti salmon dapat melawan penyakit aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi menumpuknya lemak, kolesterol, dan plak di dalam dan di dinding pembuluh darah arteri.

Studi yang dimuat dalam the Journal of Clinical Investigation mengungkap, asam lemak omega-3 membentuk molekul yang mengaktifkan reseptor penting untuk menghentikan proses peradangan.

Baca juga: Tuna atau Salmon, Mana Lebih Menyehatkan?

"Asam lemak omega-3 berpotensi melawan aterosklerosis dengan beberapa cara, khususnya mengurangi peradangan, faktor utama yang memicu penyakit aterosklerosis."

Demikian pemaparan Hildur Arnardottir, penulis utama studi tersebut dalam sebuah wawancara.

Hanya saja, dia menambahkan, diperlukan studi lebih lanjut untuk dapat sepenuhnya memahami bagaimana asam lemak omega-3 mampu melawan aterosklerosis.

Kendati belum diketahui dengan pasti asupan asam lemak omega-3 benar-benar dapat melindungi kita dari aterosklerosis, sifat anti-inflamasi dari asam lemak tersebut memiliki manfaat lain untuk kesehatan.

Asam lemak omega-3 dinilai mampu memertahankan ketajaman otak serta mengurangi nyeri sendi.

Sayangnya, menurut ahli nutrisi dan kesehatan Samantha Cassetty, agak sulit menemukan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 di pasaran.

Baca juga: Perhatikan, Cara Menyimpan Salmon yang Baik

Sebab, banyak makanan yang dijual terbuat dari minyak berkualitas rendah yang kaya akan asam lemak omega-6.

"Ketika asupan asam lemak omega tidak seimbang, hal itu meningkatkan peradangan kronis yang terkait berbagai masalah kesehatan, termasuk peradangan autoimun seperti rheumatoid arthritis, penyakit jantung, dan gangguan mood."

Lalu, berapa banyak asupan asam lemak omega-3 yang perlu dikonsumsi?

Ahli diet Victoria Goodman merekomendasikan agar kita mengonsumsi ikan berlemak dua kali dalam seminggu.

"Juga, cobalah mengonsumsi alpukat, biji rami, dan minyak zaitun hampir setiap hari dalam seminggu," tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau