KOMPAS.com - Momen pergantian tahun sangatlah ditunggu banyak orang di seluruh dunia.
Mereka yang percaya dengan "keajaiban" Tahun Baru, meyakini bergantinya tahun bisa menghapus kesialan dan nasib buruk di tahun sebelumnya.
Oleh karenanya, tak mengherankan jika banyak tradisi Tahun Baru di banyak negara identik dengan harapan itu, selain berpesta dan menyaksikan pertunjukkan kembang api.
Di Ekuador, masyarakat setempat menggelar tradisi Los Años Viejos dengan membakar orang-orangan sawah untuk menghilangkan keburukan.
Sedangkan di Denmark, orang-orang punya tradisi memecahkan piring jelang pergantian tahun untuk mengusir roh jahat.
Lalu, dengan beragamnya tradisi yang ada, bagaimana awal mula sejaah Tahun Baru dirayakan seperti yang kita ketahui saat ini?
Merayakan hari pertama di tahun berikutnya telah menjadi tradisi sejarah manusia selama ribuan tahun.
Bagaimana pun, bertahan hidup dan awal yang baru adalah hal yang cukup besar. Namun, dengan datangnya Tahun Baru, orang-orang punya harapan yang lebih baik.
Sebenarnya, ada banyak hari berbeda yang dipilih untuk menandai awal Tahun Baru.
Perayaan Tahun Baru pertama kali tercatat di Mesopotamia empat milenium lalu atau sekitar 2000 SM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.