Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 16:55 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemakaian gawai pada anak-anak memang wajib diawasi, terlebih lagi jika anak berusia di bawah lima tahun.

Sebab, selain untuk menjaga kesehatan mata dan mengawasi konten yang akan dilihat anak, mengawasi pemakaian gawai juga berfungsi untuk mencegah sesuatu yang merugikan kita secara materil.

Misalnya, anak yang tak sengaja membeli barang secara daring. Ya, kejadian tersebut baru saja dialami oleh seorang wanita asal New Jersey, Amerika Serikat.

Beberapa waktu lalu, wanita itu melihat-lihat beberapa furnitur di situs Walmart dan memasukkan beberapa produk yang disukainya ke dalam keranjang belanja, meski dia belum melakukan “check out.”

Baca juga: Solusi untuk Sampah Belanja Online yang Menumpuk

Karena itu, saat paket mulai berdatangan ke rumahnya satu demi satu, dia sangat bingung.

Wanita yang diketahui bernama Madhu Kumar itu pun menanyakan pada suami dan dua anaknya yang lebih tua terkait paket-paket itu. Namun, tak ada yang mengakuinya.

Hal itu menyisakan satu orang sebagai tersangka, yaitu putra bungsunya Ayaansh yang berusia dua tahun.

Menurut laporan NBC New York, Ayaansh tengah bermain bersama smartphone ibunya saat dia tidak sengaja memesan barang-barang itu, menghabiskan hampir 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 28 juta.

"Memang sulit dipercaya dia melakukannya, tapi itulah yang terjadi,” ujar sang ayah, Pramod Kumar.

Keluarga Kumar telah menerima paket-paket itu di rumah mereka yang berlokasi di The Monmouth Junction sejak seminggu terakhir.

Baca juga: Cara Terbaik Mengurangi Sampah dari Kebiasaan Belanja Online

Benda-benda yang diterima di antaranya kursi beraksen dan stan bunga yang menjadi incaran Madhu Kumar.

“Dia sangat mungil dan imut. Kami tertawa karena dia memesan semua ini,” ujar dia.

Terkait hal ini, Walmart tidak memberikan komentarnya.

Keluarga Kumar pun kini berencana untuk menyimpan beberapa furnitur itu, namun mengembalikan beberapa lainnya untuk mendapatkan refund.

Pramod Kumar pun mengatakan bahwa peristiwa ini membuat keluarganya mempelajari sesuatu yang berharga, yaitu mengunci ponsel,

"Ke depannya, kami akan menaruh password atau pengenalan wajah, sehingga dia akan menemukan ponsel dalam keadaan terkunci,” ujar Pramod.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com