Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kolektor Arloji Dapatkan Patek Philippe Nautilus Rp 93 Miliar

Kompas.com - 30/01/2022, 10:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Pada akhir tahun lalu, Patek Philippe dan Tiffany & Co berkolaborasi mengerjakan arloji Nautilus ref 5711 dial biru.

Kreasi itu dibuat khusus untuk merayakan 170 tahun kerja sama antara watchmaker Swiss dengan peritel perhiasan yang bermarkas di AS.

Sebelum dilelang, arloji Tiffany Blue Nautilus itu hanya diproduksi terbatas, sebanyak 170 unit.

Satu unit Tiffany Blue Nautilus dilelang di balai lelang Phillips, sedangkan 169 unit lainnya dijual di flagship store Tiffany & Co.

Baca juga: Arloji Tiffany Blue Nautilus Langka dari Patek Philippe akan Dilelang

Nah, arloji yang dilelang di Phillips itu akhirnya terjual seharga lebih dari Rp 93 miliar. Namun orang bertanya-tanya, siapakah yang membelinya?

Belakangan misteri itu terungkap setelah seorang kolektor bernama Zach Lu mengunggah sebuah video di akun Instagram-nya.

Dalam video, terlihat Head of Watches Phillips Amerika, Paul Boutros mengungkap tampilan Tiffany Blue Nautilus dan menyerahkan arloji itu kepada Lu.

Baca juga: Patek Philippe Tiffany Blue Akhirnya Terjual Rp 93 Miliar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Zach? (@zachattack__25)

Menariknya, bukan Lu yang awalnya memenangi pelelangan Tiffany Blue Nautilus, melainkan orang lain.

Bagaimana arloji tersebut bisa jatuh ke tangan Lu?

Dalam wawancara, terungkap bahwa ada serangkaian peristiwa yang harus dilalui olehnya untuk bisa mendapatkan Tiffany Blue Nautilus tersebut.

Lu turut serta dalam acara lelang yang diadakan Phillips, namun ia terlambat bangun dan akhirnya menarik tawarannya untuk Tiffany Blue Nautilus.

Ia berhenti setelah mengajukan tawaran sebesar 5 juta dollar AS.

Arloji itu akhirnya terjual melalui tawaran online sebesar 5,35 juta dollar AS (setara 76,9 miliar) kepada seseorang asal New York yang tidak diungkap identitasnya.

Lu, yang mengatakan dirinya telah membeli arloji Patek Philippe sejak berusia 15 tahun, lantas mendekati Presiden Patek Thierry Stern.

Kepada Stern, ia bertanya apakah ada peluang untuknya memeroleh salah satu dari 169 Tiffany Blue Nautilus yang dijual di toko resmi Tiffany & Co atau tidak.

Namun Stern menegaskan bahwa hal itu tergantung dari pihak Tiffany & Co.

Patek Philippe Nautilus Tiffany Patek Philippe Nautilus Tiffany
Sekitar enam minggu setelah pelelangan, diketahui bahwa penawar asal New York tadi tidak dapat menyelesaikan transaksi lelang.

Dari situlah, Stern bersama Alexandre Arnault, executive vice president of product and communication Tiffany & Co mencari penawar lain.

Mereka berdua memutuskan siapa penawar yang memiliki riwayat pembelian baik untuk memboyong Tiffany Blue Nautilus.

Arnault menghubungi Lu dan menawarinya arloji tersebut sesuai dengan tawaran terakhir Lu, yakni 5 juta dollar AS (total 6,2 juta dollar AS atau setara Rp 89,1 miliar termasuk biaya tambahan).

Lu diberi waktu untuk mempertimbangkan penawaran Arnault selama akhir pekan. Hanya dalam waktu satu jam, Lu menghubungi Arnault dan menyetujui tawaran tersebut.

Menurut balai lelang Phillips, seluruh hasil dari penjualan Tiffany Blue Nautilus (6,5 juta dollar AS) akan disumbangkan.

Namun tidak jelas siapa yang mengambil selisih 300.000 dollar AS, sebab Lu meminang arloji tersebut dengan biaya 6,2 juta dollar AS termasuk biaya tambahan.

Baca juga: Wah, Rapper Jay-Z Pakai Arloji Patek Philippe Seharga Rp 93 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com