Oleh: Fauzi Ramadhan & Brigitta Valencia Bellion
UNTUK menciptakan keharmonisan dalam hubungan asmara, diperlukan komunikasi yang jelas dan terbuka antarpasangan.
Akan tetapi, hal tersebut tidaklah cukup. Rasa saling percaya dan menghargai keberadaan pasangan juga diperlukan agar keduanya memiliki kesetiaan.
Selain itu, ketika suatu hubungan menghadapi masa-masa sulit atau masalah, peran keduanya sangat penting.
Hal ini dilakukan karena masalah tak bisa diselesaikan oleh salah satu pihak. Keduanya harus saling memberikan semangat agar mengurangi rasa sedih dan membantu proses pemulihan dari stres yang dialami.
Sayangnya, tidak semua orang mengalami hubungan yang menjunjung rasa harmonis dan setia.
Di luar sana, banyak sekali hubungan hancur karena pasangan tidak berterus terang dan cenderung menyembunyikan sesuatu, bahkan mereka telah memiliki pasangan baru di luar dari hubungan. Fenomena ini disebut sebagai selingkuh.
Menurut Psychology Today, perselingkuhan dalam hubungan disebut sebagai infidelity.
Lebih lanjut, infidelity adalah pelanggaran janji untuk tetap setia pada pasangan romantis, baik itu janji dalam sumpah pernikahan atau kesepakatan antarpasangan.
Macam-macam bentuk perselingkuhan
Perselingkuhan dapat dibagi dalam berbagai bentuk. Buku Surviving infidelity: Making decisions, recovering from the pain oleh Subotnik dan Harris dalam artikel "Proses Healing Pada Istri Yang Mengalami Perselingkuhan Suami" menjelaskan bahwa terdapat empat bentuk perselingkuhan.
Penggolongan bentuk ini didasarkan pada peran emosional dari pasangan yang berselingkuh.
Pertama, serial affair, yaitu perselingkuhan yang didasarkan pada minimnya intimasi emosional dan lebih mengedepankan intimasi seksual dengan selingkuhannya.
Umumnya, hubungan ini dilakukan atas kenikmatan semata, seperti seks.
Kedua, flings, yaitu bentuk serial affair yang tidak dilakukan berulang kali. Bentuk perselingkuhan ini dilakukan paling banyak satu kali saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.