Terlepas dari namanya, pesta-pesta ini memiliki sedikit kemiripan dengan gagasan modern dan romantis tentang hari Valentine.
Jack B. Oruch, profesor di University of Kansas, AS berpendapat penyair Geoffrey Chaucer adalah orang pertama yang menghubungkan hari Valentine dengan romansa dalam puisinya berjudul The Parlement of Foules.
Baca juga: Rekomendasi Hadiah Valentine Berdasarkan Love Language Pasangan Kita
Menurut Oruch, kemungkinan Chaucer-lah yang menghubungkan hari Valentine dengan romansa.
Banyak penyair, termasuk Shakespeare, yang lantas mengikuti jejak Chaucer dan membuat hari Valentine dikonotasikan dengan hari romantis.
Ada dua orang bernama Valentine yang dihukum mati oleh Kaisar Romawi Claudius pada abad ketiga.
Kedua orang itu memiliki banyak kesamaan, sehingga beberapa peneliti meyakini jika mereka adalah pria yang sama.
Juga, kedua pria itu dikatakan meninggal dunia pada tanggal 14 Februari, kendati terpisah beberapa tahun.
Valentine pertama adalah seorang pendeta yang ditangkap selama penganiayaan Romawi terhadap orang Kristen.
Ketika dibawa ke hadapan kaisar, Valentine menolak untuk melepaskan keyakinannya.
Maka sebagai hukuman, ia ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Kepala rumah yang menahan Valentine menantang pendeta itu untuk menunjukkan kekuatan Tuhan yang sebenarnya.
Disebutkan, Valentine berhasil memulihkan penglihatan seorang gadis muda yang buta.
Setelah berita itu mencapai Kaisar, Valentine pun dieksekusi.
Baca juga: Pehiasan Gembok untuk Hadiah Valentine, Lambangkan Kesetiaan Cinta
Valentine kedua, yakni Uskup Valentine dari Terni, juga dikenal karena kemampuannya menyembuhkan cacat fisik.