Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Healing dengan Staycation dan Liburan, Apa Kata Pakar?

Kompas.com, Diperbarui 18/02/2022, 23:42 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tren healing dengan staycation atau berlibur sekarang populer di kalangan anak muda.

Dalihnya, aktivitas tersebut baik untuk menghilangkan stres dan menjaga kesehatan mentalnya.

Menginap di hotel mewah atau berlibur ke Bali diklaim dapat menghilangkan kelelahan mental dari aktivitas sehari-hari maupun beban hidup yang dihadapi.

Namun benarkah staycation atau liburan bisa menjadi cara healing untuk kesehatan mental?

Baca juga: Begini Caranya Staycation Tanpa Buang Uang Percuma

Arindah Arimoerti Dano, salah satu psikolog klinis di Indonesia, mengatakan healing adalah proses penyembuhan diri secara psikologis.

Proses tersebut juga menggali lebih jauh soal luka batin yang kita alami termasuk pemicunya.

Ia menyayangkan salah kaprah yang berkembang saat ini di masyarakat soal konsep healing.

"Sekarang kan konsep healing sangat dekat dengan konsep liburan, staycation, 'Aku mau staycation nih, butuh healing..butuh liburan nih buat healing'", jelasnya ketika berbincang dengan Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Mungkin, tambah Arindah, orang itu sebenarnya sedang butuh liburan atau istirahat, bukan healing seperti anggapannya.

"Tidak begitu, mungkin kita butuh waktu istirahat makanya ke Bali, butuh waktu sendiri makanya staycation," katanya lagi.

Healing adalah proses yang sulit, bukan leyeh-leyeh liburan dan staycation

Ilustrasi berlibur di Cappadocia, Turki.SHUTTERSTOCK/GUITAR PHOTOGRAPHER Ilustrasi berlibur di Cappadocia, Turki.
Arindah mengatakan kata healing sebenarnya tidak boleh digunakan sembarangan, termasuk sebagai alasan untuk rehat atau berlibur.

Makna healing yang saat ini berkembang di masyarakat sudah sangat berbeda dari persepsi seharusnya.

Jebolan Universitas Gadjah Mada ini menguraikan healing adalah proses menemukan dan memahami diri sendiri sampai akhirnya bisa mengambil tindakan terbaik untuk memproses luka batin.

"Pemahaman publik soal healing belum utuh, yang benaran healing akan sadar jika prosesnya tidak mudah dan tidak perlu dilakukan dengan staycation atau liburan," terangnya.

Baca juga: 10 Cara Self Healing yang Mudah Dipraktikkan di Rumah

Aktivitas berlibur termasuk stayaction sebenarnya bisa dikatakan sebagai healing asalkan memenuhi sejumlah syarat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau