Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Erlyanie, Pengusaha Kosmetik Sukses yang Dulu Pernah Jadi ART

Kompas.com - 20/02/2022, 11:25 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Setelah lulus kuliah, ia melanjutkan jenjang pendidikannya untuk menempuh S1, lagi-lagi dengan biaya sendiri.

Saat itu, zamannya online shop tengah berkembang tapi belum banyak pesaing. Ia pun mencoba peruntungan untuk jualan online.

Barang apapun ia jual, mulai dari panci, obat herbal, pakaian dalam, alat-alat olahraga, handphone dan lain sebagainya. Tapi, barang pertama yang pertama kali dia jual dan laris manis adalah obat penggemuk badan dengan modal Rp 100 ribu.

"Awalnya saya nggak tahu kenapa bisa beli obat herbal padahal saya nggak butuh-butuh banget. Tapi setelah pikirkan lagi ternyata saya tertarik karena teknik copywriting yang ditulis pada iklan broadcast BBM," kata Erlyanie.

Melihat hal tersebut, ia pun terus mengasah kemampuannya dalam berjualan selama kurang lebih empat tahun.

Di momen tersebut, sebagai dropshipper Erlyanie memiliki reseller dan pelanggan setia yang kalau jual apa saja, pasti laris diborong.

"Kalau jualan, saya memang terus terang dengan apa yang dijual. Mulai dari kelebihan barang itu apa, kekurangannya apa, saya sampaikan ke pembeli, jadi banyak yang percaya. Mau jual apa saja mereka pasti beli, reseller mau menjual lagi barang dagangan saya,"

Bersama dengan suaminya, Erlyanie juga sempat membuat bisnis restoran dan gagal. Namun karena cenderung memiliki passion di industri kosmetik, ia lebih memilih menekuni industri kosmetik. 

"Sejak jualan kosmetik kok saya merasa senang dan jadi banyak belajar seputar kosmetik yang aman seperti apa dan lain sebagainya," tandas Erlyanie.

Baca juga: Rihanna Jadi Miliarder Berkat Bisnis Kosmetik hingga Pakaian Dalam

Terjun ke industri skincare dan kosmetik

Dari kesenangannya menjual kosmetik, ia jadi banyak menekuni industri ini. Respons dari pembeli yang antusias pun membuatnya semangat mengembangkan bisnis kosmetik.

Dengan uang yang dikumpulkan dari jualan palugada semasa kuliah itu dan respons pembeli yang tinggi, ia melihat peluang dan berniat membuat brand sendiri bernama B Erl.

Singkat cerita setelah bertemu partner dan produsen skincare yang tepat, produk pertama yang dirilis melalui brand B Erl berupa facial serum. Ia menemukan produsen skincare yang tepat yang bisa membuat formula produk perawatan kulit yang aman digunakan.

Awal dirilis pada 2017, produk facial serum tersebut laku 6 ribu botol dalam waktu tiga hingga enam hari. Kemudian B Erl selalu berinovasi dengan produk skincare dan kosmetik untuk memenuhi kebutuhan para beauty enthusiast.

Tak heran jika produknya itu pun sempat direview oleh Tasya Farasya dan influencer lainnya.

"Dari situ ternyata permintaan luar biasa dan banyak juga testimoni dari pelanggan dan B Erl Family (member). Karena sejak jualan kosmetik dulu saya tahu betul, sebenarnya apa yang dicari pelanggan dan itu yang saya terapkan di brand sendiri," jelas Erlyanie.

Terus berinovasi

Melihat antusias diminati para pelanggan, Erlyanie pun tak berhenti untuk memodifikasi produk kecantikannya yang kini sudah memiliki sertifikasi BPOM dan Halal dari MUI.

"Ke depannya harapan saya ingin brand ini menjadi salah satu top brand lokal yang memiliki kualitas internasional. Jadi akan banyak yang akan kami lakukan agar B Erl ini terus berinovasi," tambahnya.

Kini brand tersebut sudah memiliki 12 produk skincare dan 11 produk make up, ke depannya Erlyanie terus melengkapi dan memperluas range produk ke produk bodycare dan personal care.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com