Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencan dengan Pasangan yang Open Relationship? Ajukan 3 Pertanyaan Ini

Kompas.com - 24/02/2022, 07:10 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi kencan memang memudahkan banyak orang untuk mendapatkan teman ngobrol, bahkan jodoh.

Tapi, kita sulit memprediksi kepribadian "match" di aplikasi kencan karena siapa pun bisa memanipulasi foto dan bio profil.

Termasuk bila bertemu dengan pengguna lain yang memiliki hubungan non-monogami, seperti open relationship.

Tentu hal ini tidaklah diinginkan beberapa orang yang menginginkan hubungan normal dan monogami bila nantinya berjodoh.

Lantas, bagaimana cara mengetahui orang yang kita temui di aplikasi kencan punya komitmen tersebut?

Orang yang mempraktikkan open relationship pada dasarnya tidaklah terikat pada satu pasangan.

Seorang terapis bernama Rachel Wright mengatakan, orang yang tidak terikat pada hubungan monogami punya "aturan" tersendiri dalam hubungannya.

Baca juga: Mengenal Open Relationsip, Apakah Ideal untuk Semua Pasangan?

Agar kita tidak salah memilih orang, Wright menyarankan kita dan pengguna aplikasi kencan lainnya untuk mengajukan 3 pertanyaan ini.

Seperti apa model hubunganmu?

Ada berbagai model hubungan non-monogami. Mislanya saja poliamori yang memperbolehkan pasangan menjalin asmara dengan orang lain atas seizinnya.

Kalau kamu mengira poliamori adalah tindakan selingkuh, itu salah. Sebab, hubungan ini dilakukan atas dasar sama-sama tahu.

Ada juga open relationship yang memperbolehkan pasangan bercinta dengan orang lain tanpa rasa cinta dan swinging, yang merupakan hubungan seks antara individu atau pasangan dengan pasangan lain.

Itulah mengapa menanyakan tentang pandangan orang yang kita temui soal model hubungan penting dilakukan supaya kita bisa memahaminya.

"Maka terserah Anda untuk memutuskan, apakah Anda menerimanya? Jadi kembali menggunakan ke intuisi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini," kata Wright.

Tingkat keintiman dan komitmen apa yang dicari?

Hubungan non-monogami dapat memengaruhi berapa banyak waktu yang dihabiskan bersama.

Model hubungan terbuka ini juga dapat memengaruhi seberapa dalam hubungan dapat tumbuh.

Menanyakan hal ini secara eksplisit dapat membantu kita memutuskan apakah kebutuhan fisik dan emosional sesuai dengan kebutuhan pasangan.

Tidak ada jawaban benar atau salah untuk pertanyaan ini. Hanya ada jawaban yang sesuai atau tidak dengan apa yang kita cari.

Bisakah bertemu dengan pasangan utamamu?

Jika orang yang kita temui memiliki pasangan utama, kita harus bertanya apakah itu penting baginya.

Jika ingin bertemu dengan pasangan utamanya secara langsung, kita bisa memberi tahunya bahwa hal itu akan membuat kita merasa lebih nyaman.

Jika orang yang kita temui hanya ingin berkencan sendiri atau tidak ingin pasangan utamanya ditemui, ini bisa menjadi suatu tanda.

Untuk lebih memahami dinamika non-monogami yang kita inginkan, Wright menyarankan untuk membaca "The Ethical Slut" oleh Dossie Easton dan Janet Hardy.

Dia juga merekomendasikan untuk mengikuti akun media sosial dalam hubungan non-monogami yang sehat dan merenungkan hubungan pribadimu dalam hal cinta, kecemburuan, dan pemicu emosional.

Baca juga: Will Smith Terapkan Pernikahan Open Relationship, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com