KOMPAS.com - Masa pandemi memang mengubah kehidupan, membuat semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Tak jarang, beberapa hobi dan kebiasaan baru pun timbul untuk mengusir rasa kebosanan, memasak-contohnya.
Sayangnya, hobi memasak ini tentu akan berakhir dengan tumpukan piring kotor yang membuat kita malas mencucinya. Apalagi, jika kita masih perlu melakukan pekerjaan lain.
Sebenarnya, masalah ini dapat ditangani dengan penggunaan dishwasher atau mesin pencuci piring yang dapat mencuci banyak piring sekaligus.
Baca juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dishwasher
Namun, banyak yang masih ragu untuk memakai dishwasher karena ada anggapan kurang bersih atau boros.
Namun, sales manager Bosch Home Appliances Indonesia, Martino Arlandi membantah anggapan itu.
“Soal kebersihan misalnya. Aktivitas mencuci piring secara manual umumnya menggunakan alat bantu berupa spons dan sabun."
"Padahal spons cuci piring bekas pakai rawan menjadi sarang kuman dan bakteri,” ujar dia dalam webinar Bosch Home Appliances Media Session, Dishwasher Launch, Rabu (2/3/2022).
Martino mengatakan, dishwasher memanfaatkan air panas bersuhu konstan (sekitar 70 derajat Celcius).
Fitur inilah yang dapat membunuh kuman dan bakteri pada alat masak, serta dapat menghilangkan residu kimia dari sabun cuci piring.
Hal lain yang sering jadi alasan seseorang enggan menggunakan dishwasher adalah boros air.
Namun menurut Martino, sebenarnya dishwasher menggunakan 10 liter air untuk mencuci sekitar 80 alat makan dan masak sekaligus.
Sementara, mencuci piring dengan tangan memerlukan 60 liter air. “Karena mencuci piring manual umumnya dilakukan di bawah air mengalir, yang akan terbuang percuma."
"Apalagi, kadang ada yang malas mematikan keran saat menyabuni piring,” ujar dia.
Baca juga: Tips Mencuci Piring yang Efisien agar Hemat Waktu dan Air
Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa biaya pemakaian dishwasher mahal, sehingga lebih baik mencuci secara manual.