Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 3 Bentuk Kecemasan yang Pengaruhi Produktivitas

Kompas.com - 17/03/2022, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecemasan akan membuat kita mengalami stres dan kelelahan. Namun lebih dari itu, kecemasan juga dapat memengaruhi produktivitas.

Misalnya, kita merasa cemas akan penilaian dari orang lain ketika kita memutuskan untuk tampil berbeda.

Jika bentuk kecemasan seperti ini selalu ada dalam pikiran, maka kehidupan pun akan terganggu.

Baca juga: Bisakah Masalah Usus Sebabkan Depresi dan Kecemasan?

Agar dapat menjadi pribadi yang produktif, singkirkan tiga bentuk kecemasan atau kekhawatiran ini dari pemikiran kita.

1. Menganggap orang lain akan menolak, kesal atau marah dengan permintaan kita

Katakanlah kita perlu meminta dokter menandatangani berkas untuk kita. Namun kita menunda-nunda dengan anggapan dokter akan berpikir hal itu merepotkan.

Setelah beberapa hari kita stres akibat menunda permintaan kepada dokter, kita menyadari tidak ada bukti yang kuat jika dokter enggan menandatangani berkas kita.

Cobalah bertindak dan melihat bagaimana reaksi seseorang, daripada membuat asumsi negatif.

2. Berpikir kita harus sempurna dalam segala hal

Orang yang cemas seringkali merasa takut apabila kelemahan mereka terungkap dan itu membuat mereka kehilangan status atau hubungan.

Ketika seseorang memiliki perasaan ini, mereka akan mencoba untuk terlihat sempurna dalam segala hal, sehingga kelemahan mereka tidak terlihat.

Jika kita berpikir memiliki kekurangan fatal yang dapat menghancurkan karier kita, maka itu tidaklah benar.

Suatu masalah bisa diatasi, dan masalah itu tidak separah yang kita bayangkan.

Sadarilah, tidak semua yang kita lakukan harus sempurna. Keinginan untuk menjadi sempurna justru mengarah pada penundaan dan penghindaran, sehingga apa yang kita kerjakan tidak akan pernah selesai.

Baca juga:  Mendengarkan Musik Ampuh Turunkan Efek Gangguan Kecemasan

Kita dapat sedikit mengendalikan citra diri kita, dan biarkan orang lain yang membuat opini mereka tentang pekerjaan kita.

Apa pun yang kita lakukan, orang lain akan memiliki opini mengenai kita.

3. Menebak apa yang diharapkan orang lain

Menerka-nerka apa yang diharapkan orang lain akan membuat kita melakukan sesuatu yang tidak perlu, atau mengerjakan hal-hal yang tidak menjadi prioritas utama kita.

Orang yang cemas cenderung memiliki ekspektasi yang sempurna. Ketika berpikir, kita cenderung menganggap pemikiran itu benar.

Misalnya, "jika saya pikir Hendra berharap saya dapat melakukan tugas ini 100 persen sempurna dalam percobaan pertama, maka itu pasti benar."

Baca juga: Tas Hermes Birkin Pemberian Kanye West, Sumber Kecemasan Julia Fox

Padahal, orang lain bisa saja memiliki ekspektasi yang berbeda dari bayangan kita.

Contohnya: klien mungkin tidak mengharapkan kita untuk berbuat lebih. Atasan bisa jadi tidak berharap kita mau melakukan pekerjaan yang bukan bidang kita, tanpa diberi insentif.

Atau, seorang kolega mungkin tidak berharap kita membalas pesan mereka pada hari yang sama.

Jadi, lebih baik kita mengklarifikasi apa yang orang lain harapkan dari kita, bukan membuat asumsi atau menerka-nerka.

Dengan berkomunikasi, kita dapat mengetahui harapan orang lain, dan kemungkinan harapan tersebut lebih masuk akal daripada apa yang kita bayangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com