KOMPAS.com - Top Gun: Maverick menghadirkan berbagai adegan jet tempur yang amat realistis sekaligus fantastis.
Bukannya memanfaatkan teknologi green screen yang sekarang banyak dipakai sineas, tim produksi bertahan dengan gaya lawas yang menggunakan properti asli.
Demi hal ini, produser sekuel Top Gun yang dirilis tahun 1986 itu harus merogoh kocek dalam-dalam demi properti canggih tersebut.
Dikutip dari Bloomberg, pesawat jet F-18 yang hadir di Top Gun: Maverick disewa langsung dari Angkatan Laut Amerika Serikat dengan harga 11.375 dollar AS per jam, atau sekitar Rp 165 juta.
Harganya yang terbilang selangit ini kemudian dikalkulasikan dengan durasi pemakaian para aktor demi mendapatkan adegan terbaik.
Wajar saja jika biaya produksi film yang sempat tertunda penayangannya ini mencapai 171 miliar dollar AS.
Baca juga: Anggun C Sasmi Bergaun Glamor Saat Premiere Top Gun di Festival Cannes
Bukan hanya mahal, penyewaan ini juga disertai sederet aturan ketat lainnya, salah satunya, si aktor utama, Tom Cruise, dilarang menyentuh panel kontrol pesawat tersebut sama sekali.
Meskipun bintang Mission Impossible itu terkenal selalu melakukan aksinya sendiri tanpa stuntman dan mengantongi izin terbang, kali ini ia hanya diizinkan menjadi penumpang yang duduk di pesawat canggih tersebut saat berakting.
"Peraturan Pentagon melarang personel non-militer mengendalikan aset Departemen Pertahanan selain senjata ringan dalam skenario pelatihan," kata Glen Roberts, Kepala Kantor Media Hiburan Pentagon.
Untuk bisa "menumpang" pesawat F18 ini, para aktor juga diharuskan menyelesaikan pelatihan khusus tentang cara mengeluarkan diri dari pesawat dalam keadaan darurat dan cara bertahan hidup di laut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.