Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2022, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peralatan listrik di dapur mungkin bisa berubah-ubah seiring berkembangnya zaman, tetapi sendok kayu telah teruji memiliki kualitas yang sangat baik dari waktu ke waktu.

Apalagi, material kayu secara alami dilengkapi dengan sifat antibakteri yang lebih banyak daripada benda sintetis apa pun.

Sebab, pohon pada dasarnya memiliki kemampuan bawaan untuk melawan infeksi, bakteri, dan jamur.

Selain itu, kayu juga dapat mempertahankan sifat-sifat baik tersebut, bahkan ketika telah berubah menjadi sebuah sendok.

Baca juga: Apa Kelebihan Masak Pakai Sendok Kayu? Tak Hanya Anti Panas

Nah, meskipun sendok kayu tampaknya perkasa dan tahan lebih lama, namun peralatan ini tetap memiliki kelemahan yakni rentan terhadap noda, kerak, gosong, dan mudah pecah.

Untungnya, sebagian besar masalah tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara mudah yang bisa kita lakukan sendiri di rumah.

1. Cuci dengan sabun

Selalu cuci sendok kayu dengan air dan sabun, lalu keringkan dengan udara segera setelah kita selesai mencucinya.

Membersihkan sendok kayu segera setelah kita memakainya juga akan membantu memperpanjang masa pakai.

Dan, jangan pernah mencuci sendok kayu di mesin pencuci piring karena justru dapat merusak.

Panas yang tinggi dan kelembapan berlebih di mesin pencuci piring mungkin bekerja dengan baik untuk piring dan peralatan masak lainnya.

Tetapi, kondisi itu akan menyebabkan sendok kayu melengkung, retak, dan bahkan pecah.

Jadi, selalu cuci sendok kayu dengan sabun dan air hangat saja, kemudian biarkan mengering secara alami.

2. Gosok dengan minyak

Wajar jika sendok kayu terlihat agak kering, bahkan mungkin terlihat seperti agak terbelah.

Nah, solusinya kita bisa membuang atau mengikis bagian yang terbelah karena itu dapat menjadi celah sisa makanan yang menumpuk dan melahirkan bakteri.

Untuk membuat sendok tidak kering, kita bisa menggosoknya secara berkala dengan minyak mineral atau minyak kenari, tung, maupun biji rami.

Hindari menggunakan minyak berbahan dasar makanan seperti minyak sayur atau minyak zaitun karena minyak ini cenderung tengik.

Baca juga: Tips Rawat Sendok Kayu Agar Tak Jamuran, Cuci Pakai Air Panas

3. Hilangkan tumpukan kotoran dengan cuka

Penumpukan kotoran di sendok kayu biasanya akan terjadi, tetapi ini mudah untuk segera diselesaikan.

Caranya, kita bisa membiarkan sendok berkerak terendam dalam larutan cuka putih dan air 1:1 semalaman untuk benar-benar meluruhkan kotoran.

Jika itu tidak berhasil, gunakan gosokan tembaga atau baja tahan karat untuk membersihkan tumpukan kotoran yang membandel.

4. Atasi bau tidak sedap dengan lemon atau baking soda

Kita tidak dapat menghindari noda dan bau yang tidak sedap muncul dari sendok kayu setelah digunakan. 

Sebagian besar waktu, noda dan bau ini pada akhirnya akan memudar. Namun demikian, menghilangkannya cukup mudah jika baunya tidak mereda.

Kita dapat menggosok permukaannya dengan potongan lemon yang sudah dibelah dua atau dengan pasta baking soda, serta air.

Kita juga bisa menaburkan baking soda di atasnya, peras air lemon dengan banyak, dan biarkan sendoknya terendam sebentar.

Kemudian, pastikan untuk mencucinya dengan air sabun dan biarkan sendok kayu mengering sepenuhnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Sendok Kayu yang Kusam agar Tampak Baru

5. Bersihkan dengan hidrogen peroksida

Terakhir, jika jita khawatir tentang bakteri yang bernanah, kita dapat mencuci sendok dengan sabun dan air.

Setelah itu, taburkan hidrogen peroksida dan biarkan mengering. Tetapi, pastikan untuk mencucinya lagi sebelum digunakan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com