Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Kanker Darah pada Anak, Seperti Diderita Putri Denada

Kompas.com - 23/06/2022, 16:45 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Denada tengah berbahagia karena putrinya, Aisha, telah menjalani kemoterapi terakhir untuk penyakit kanker darah.

Anak satu-satunya itu memang telah menjalani pengobatan selama tiga tahun belakangan di Singapura karena penyakit yang juga disebut leukemia itu.

Anak perempuan yang baru berusia sembilan tahun itu divonis menderita penyakit mematikan itu di usia yang masih sangat dini.

Perjuangan ibu dan anak itu kini telah menampakkan hasil meskipun kesehatan Aisha masih terus harus dipantau.

Baca juga: Kini Putri Denada Sembuh dari Leukemia, Intip Perjalanannya Selama 4 Tahun

Faktor risiko kanker darah pada anak usia dini

American Cancer Society mengatakan leukemia adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja, dengan perbandingan 1: 3 kasus.

Sebagaian besar kanker darah yang terjadi pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) lalu disusul leukemia myeloid akut (AML), terakhir leukemia kronis.

Secara umum, faktor risiko pada penyakit kanker dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang termasuk kebiasaan merokok, berat badan dan pola makan.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Leukemia yang Perlu Diwaspadai

Namun hal tersebut tidak dianggap berperan banyak dalam kanker anak-anak, termasuk leukemia.

Sebaliknya, faktor risiko yang dianggap memengaruhi anak usia dini antara lain:

Faktor risiko genetik

Kondisi DNA anak, yang diwarisi dari orangtua dan berperan besar dalam pertumbuhan fisik merupakan salah satu faktor risiko leukemia.

Sementara beberapa faktor genetik meningkatkan risiko leukemia pada masa kanak-kanak, sebagian besar lainnya tidak terkait dengan penyebab genetik yang diketahui.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kanker Darah: Leukimia, Limfoma, dan Myeloma

Sindrom genetik

Beberapa kelainan genetik atau penyakit bisa meningkatkan risiko anak menderita kanker darah.

Contohnya:

  • Down syndrome yang berisiko tinggi mengidap leukemia karena adanya salinan ekstra kromosom 21.
  • Li-Fraumeni syndrome yang merupakan penyakit bawaan langka akibat perubahan gen TP53. Anak dengan kondisi ini lebih rentan menderita beberapa jenis kanker bukan hanya leukemia namun juga sarkoma tulang atau jaringan lunak, kanker payudara, kanker kelenjar adrenal, dan tumor otak.
  • Kelainan genetik lainnya seperti neurofibromatosis dan anemia Fanconi

Penyakit kekebalan tubuh turunan

Ilustrasi kanker darah pada anak, gejala kanker darah pada anak, penyebab kanker darah pada anak. Shutterstock/Siwakorn TH Ilustrasi kanker darah pada anak, gejala kanker darah pada anak, penyebab kanker darah pada anak.
Kondisi bawaan tertentu pada anak yang menyebabkan masalah sistem kekebalan tubuh sehingga menjadi faktor risiko leukemia.

Misalnya:

  • Ataksia-telangiektasia
  • Sindrom Wiskott-Aldrich
  • Sindrom Bloom
  • Sindrom Shwachman-Diamond

Memiliki saudara kandung dengan riwayat serupa

Saudara kandung, baik laki-laki maupun perempuan, anak yang menderita leukemia juga berisiko mengidap penyakit yang sama.

Namun risikonya jauh lebih tinggi terjadi pada kembar identik khususnya jika penyakit ini muncul di tahun pertama usianya.

Baca juga: 6 Tanda Leukemia yang Penting Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com