KOMPAS.com - Denada tengah berbahagia karena putrinya, Aisha, telah menjalani kemoterapi terakhir untuk penyakit kanker darah.
Anak satu-satunya itu memang telah menjalani pengobatan selama tiga tahun belakangan di Singapura karena penyakit yang juga disebut leukemia itu.
Anak perempuan yang baru berusia sembilan tahun itu divonis menderita penyakit mematikan itu di usia yang masih sangat dini.
Perjuangan ibu dan anak itu kini telah menampakkan hasil meskipun kesehatan Aisha masih terus harus dipantau.
Baca juga: Kini Putri Denada Sembuh dari Leukemia, Intip Perjalanannya Selama 4 Tahun
American Cancer Society mengatakan leukemia adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja, dengan perbandingan 1: 3 kasus.
Sebagaian besar kanker darah yang terjadi pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) lalu disusul leukemia myeloid akut (AML), terakhir leukemia kronis.
Secara umum, faktor risiko pada penyakit kanker dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang termasuk kebiasaan merokok, berat badan dan pola makan.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Leukemia yang Perlu Diwaspadai
Namun hal tersebut tidak dianggap berperan banyak dalam kanker anak-anak, termasuk leukemia.
Sebaliknya, faktor risiko yang dianggap memengaruhi anak usia dini antara lain:
Kondisi DNA anak, yang diwarisi dari orangtua dan berperan besar dalam pertumbuhan fisik merupakan salah satu faktor risiko leukemia.
Sementara beberapa faktor genetik meningkatkan risiko leukemia pada masa kanak-kanak, sebagian besar lainnya tidak terkait dengan penyebab genetik yang diketahui.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kanker Darah: Leukimia, Limfoma, dan Myeloma
Beberapa kelainan genetik atau penyakit bisa meningkatkan risiko anak menderita kanker darah.
Contohnya:
Misalnya:
Saudara kandung, baik laki-laki maupun perempuan, anak yang menderita leukemia juga berisiko mengidap penyakit yang sama.
Namun risikonya jauh lebih tinggi terjadi pada kembar identik khususnya jika penyakit ini muncul di tahun pertama usianya.
Baca juga: 6 Tanda Leukemia yang Penting Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.