Dia juga menyarankan untuk mengganti lip balm jika merasa harus terus-menerus menggunakannya atau merasakan sensasi kesemutan saat mengoleskannya.
Lalu, kita juga perlu berhati-hati untuk tidak melakukan eksofoliasi bibir berlebih. Sebab, hal ini dapat mengikis lapisan luar kulit bibir dan membuat kita lebih rentan.
Kendati demikian, ini tidak berarti kita harus menghindari penggunaan lip balm sama sekali atau harus selalu menghindari humektan di dalamnya.
Bahkan, kita juga tidak perlu khawatir soal isu yang mengatakan bahwa memakai lip balm akan membuat tubuh berhenti menghasilkan kelembapan alami. Pasalnya, itu hanyalah mitos belaka.
Nussbaum mengatakan, hal terpenting untuk menjaga bibir tetap lembap adalah dengan menggunakan lip balm menenangkan dan melindungi penghalang bibir dengan bahan humektan dan oklusif.
"Juga, karena bibir tidak mengandung melanosit dan sangat sensitif terhadap sinar matahari, Anda harus memastikan untuk mengoleskan lip balm dengan setidaknya SPF 30,” sambung Nussbaum.
Intinya, bisa dikatakan bahwa mengaplikasikan lip balm yang buruk mirip dengan minum soda untuk memuaskan dahaga: bagus untuk jangka pendek, tetapi tidak akan membantu menyembuhkan bibir pecah-pecah.
Lalu, jika bibir tidak merespons penggunaan lip balm dan bibir tetap kering setelah satu minggu, sebaiknya temui dokter kulit.
Dokter kulit dapat menentukan apakah kita memiliki alergi atau kondisi medis yang menyebabkan bibir kering. Bahkan, dokter juga bisa merekomendasikan lip balm terbaik untuk jenis kulit tertentu.
Baca juga: Wanita Harus Tahu, 5 Kegunaan Lain Lip Balm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.