Peneliti selanjutnya membagi responden menjadi dua kelompok besar.
Setengah responden dalam satu percobaan diminta mengingat kembali kapan terakhir kali menghubungi seseorang di grup teman dengan beberapa cara.
Mulai dari menelepon, mengirimkan email, atau pesan teks kepada teman lama mereka.
Sementara itu setengah dari responden lainnya diberikan tugas khusus yang tidak kalah pentingnya.
Mereka diminta untuk merenungkan kapan terakhir kali seseorang menjangkau mereka dengan cara yang sama.
Dari sana, peneliti mengarahkan responden untuk melakukan penilaian.
Semua respoden diminta menilai pengalaman seberapa bersyukurnya orang yang dihubungi merasa dihargai dan bersyukur karena interaksi dengan teman lamanya.
Hasil studi kemudian mendapati bahwa responden yang dihubungi teman lamanya ternyata merasa paling dihargai.
Dari semua percobaan ditemukan juga rasa menyenangkan ketika orang yang dicintai secara tidak terduga menghubungi responden.
"Kami mendapati orang yang menerima sapaan mendapatkan rasa senang yang lebih besar ketimbang orang yang memulai komunikasi," kata Liu.
"Fokus yang meningkat pada kejutan ini dikaitkan dengan apresiasi yang lebih tinggi."
"Kami juga menemukan bahwa orang merasa lebih diapresiasi ketika dihubungi seorang teman lama secara mengejutkan dibandingkan dihubungi orang yang sehari-hari kerap berkomunikasi dengannya," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.