Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Sule-Nathalie Holscher, Ini Cara Akur dengan Anak Sambung

Kompas.com - 22/07/2022, 14:44 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber HuffPost

KOMPAS.com - Bahtera rumah tangga komedian Sule dengan Nathalie Holscher segera berakhir.

Keduanya telah sepakat untuk bercerai usai menjalani proses mediasi di Pengadilan Agama Cikarang, Bekasi pada Kamis (21/7/2022).

Publik menduga salah satu penyebab kuat di balik kandasnya rumah tangga tersebut disebabkan oleh tidak akurnya Nathalie dengan Putri Delina.

Anak sambungnya itu disebut tidak mampu menerima kehadiran sosok wanita baru di hidup ayah dan keluarganya.

Baca juga: Nathalie Holscher Kekeh Bercerai, Sule Pilih Pertahankan Rumah Tangga

Cara akur dengan anak sambung

Melihat masalah yang dialami Sule dengan Nathalie, kita bisa belajar bahwa tidak selamanya cinta bisa menyatukan anak dengan orangtua sambungnya.

Apalagi bagi anak yang belum bisa berdamai dengan perceraian kedua orangtuanya.

Sebenarnya ketidakharmonisan antara orangtua sambung dengan anak bisa diatasi ketika mereka pertama kali bertemu.

Seperti dijelaskan oleh Profesor Studi Komunikasi asal Universitas Nebraska-Lincoln, Dawn O. Braitewhite.

Ia mengatakan, ada sejumlah pertimbangan yang wajib diingat sebelum memperkenalkan anak dengan orangtua sambungnya seperti yang berikut ini.

  • Apa yang diyakini anak tentang masa depannya usai orangtua menjalin hubungan baru?
  • Usia anak
  • Berapa lama perceraian sudah terjadi?
  • Seberapa baik anak menyesuaikan diri dengan perubahan situasi di dalam keluarga?
  • Hubungan dengan co-parenting
  • Ketertarikan calon pasangan ketika bertemu dengan anak.

Baca juga: Yuni Shara: Saya Tidak Pernah Menempatkan Diri sebagai Ibu dari Anak Sambung Saya

Braithwhite menyampaikan, sebagian besar ahli mendapati fakta bahwa orangtua sambung sebenarnya memainkan peran positif dalam kehidupan anak.

Tetapi mereka harus melakukannya secara perlahan dan memposisikan diri sebagai teman untuk anak dari pasangan barunya.

Perkenalan harus santai

Orangtua yang sudah bercerai sebaiknya membuat suasana pertemuan antara anak dengan pasangan barunya berjalan secara santai.

Misalnya dengan mengatur pertemuan sembari menonton film atau makan malam bersama.

"Tanggung jawab harus ada pada pasangan baru untuk bertemu anak," kata terapis yang berspesialisasi pada perceraian, Virginia Gilbert.

"Di sana mereka berada yang berarti Anda perlu berpartisipasi dalam hal-hal yang mereka sukai," tambahnya.

Lebih lanjut, Gilbert menyarankan agar calon orangtua sambung tidak menginap di rumah sebelum anak merasa nyaman.

Jangan mendahului

Anak yang beranjak dewasa kerap memiliki perasaan negatif pada orangtuanya termasuk marah, kesal dan mengacuhkanPexels/ Karolina Grabowska Anak yang beranjak dewasa kerap memiliki perasaan negatif pada orangtuanya termasuk marah, kesal dan mengacuhkan
Orangtua sambung sebaiknya ingat bahwa melakukan pendekatan dengan anak terlalu cepat dapat menimbulkan gangguan.

Itu juga bisa memicu ketidaknyamanan pada pasangan yang telah memiliki anak.

"Saya menasihati orangtua yang bercerai di mana pacar barunya memposting foto anaknya di media sosial di pesta ulang tahun," kata terapis keluarga asal California, Kurt Smith.

"Seolah-olah mereka miliknya sendiri dan percayalah, itu tidak berjalan baik dengan orang tua lainnya," tambahnya.

Ia menerangkan bahwa sikap seperti itu perlu dihindari supaya tidak memunculkan ketegangan atau konflik.

Karena untuk berbaur dengan keluarga calon pasangan yang sudah memiliki anak tidaklah mudah.

Baca juga: Cara Membangun Ikatan Emosional dengan Anak Tiri

Buat suasana nyaman

Perlu disadari bahwa anak memerlukan penyesuaian perasaan ketika orangtuanya hendak menikah dengan pasangan yang baru.

Hal itu diungkap terapis keluarga asal New York yang juga penulis blog Most Human, Amy Begel.

"Akankah mereka mengkhianati ayahnya jika punya hubungan dengan ayah sambungnya?" kata Begel.

"Akankah juga mereka mengkhianati ibunya jika lebih dekat dengan sang ayah dan ingin menjaga perasaannya?"

Karena alasan tersebut, orangtua sambung sebaiknya menurunkan ego dengan bersabar selama proses mendekati anak.

Baca juga: 3 Tanda Kamu Mengencani Duda yang Baik

Hal itu juga dikatakan oleh pendiri StepmomHelp.com, Jenna Korf, dilansir dari Huffpost.

Pasalnya orangtua sambung merupakan sosok yang baru bagi anak dari pasangan barunya.

"Banyak dari ini tidak disengaja, tapi anak secara otomatis pergi ke orangtua mereka," katanya.

"Anda mungkin duduk tepat di sebelah pasangan dan anak tidak menyapa Anda, sering kali membuat Anda keluar dari percakapan."

Jangan sembarang melakukan pendekatan

Membangun kedekatan dengan anak sambung memang gampang-gampang susah.

Maka dari itu, orangtua sambung perlu mencari cara mendekati yang tepat sang anak merasa nyaman.

Pendiri SmartStepfamilies.com, Rol Dean, menyarankan orangtua sambung untuk mendekati anak layaknya hubungan dengan tetangga baru.

Deal juga mengatakan, orangtua baru sebaiknya memposisikan diri sebagai anggota keluarga baru.

Jangan datang ke dalam kehidupan anak sambung layaknya ayah atau ibu pengganti dari orangtua anak yang bercerai.

Pasalnya anak mungkin saja merasa masih nyaman dan dekat dengan orangtua kandungnya meski mereka tidak lagi hidup bersama.

"Pasangan baru yang mencoba menghapus dan menggantikan orangtua biologis nyatanya akan terhapus dan menggantikan diri mereka sendiri," imbuh Deal.

"Dibutuhkan setidaknya dua tahun sebelum pasangan baru dapat mengambil peran pengasuhan," pungkasnya.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Duda Lebih Menarik bagi Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com