Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Anak

Kompas.com - 28/09/2022, 16:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com – Rambut rontok atau alopecia tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Kerontokan rambut kerap disepelekan, padahal jika frekuensinya terlampau sering hal ini patut diwaspadai.

Rambut rontok juga bisa menjadi pertanda bahwa anak mengalami kurang gizi. Sebab, rambut anak kurang gizi cenderung mudah sekali patah dan rontok. Jika terus menerus dibiarkan, anak berisiko mengalami kebotakan.

Moms and Dads, jangan khawatir. Siniar Obrolan Meja Makan episode “Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Anak” membahas penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya dengan memanfaatkan bahan alami.

“Biasanya rambut mudah patah dan rontok pada anak kurus karena pertumbuhannya yang tidak optimal. Atasi rambut rontok pada anak kurus dengan mengolesi minyak kelapa sebelum atau sesudah keramas,” ujar Anna, host siniar Obrolan Meja Makan.

Penyebab Medis Rambut Rontok pada Anak

Melansir WebMD, ada beberapa penyebab mengapa sebagian besar anak berusia 26 bulan atau lebih mengalami kerontokan rambut.

Tinea Capitis

Tinea capitis (kurap pada kulit kepala) adalah infeksi jamur yang sering terlihat pada anak-anak. Ini dapat muncul berupa potongan rambut rontok bersisik di kepala, biasanya bulat atau oval.

Baca juga: 5 Cara Mengajarkan Komunikasi Asertif pada Anak

Sementara itu, permukaan kulit kepala tempat rambut patah akan terlihat sebagai titik-titik hitam.

Jika dokter anak mendiagnosis adanya tinea capitis, pengobatannya biasanya melibatkan anti jamur oral yang diminum selama delapan minggu.

Anak juga bisa menggunakan sampo anti jamur, seperti selenium sulfida atau ketoconazole, untuk mengurangi jamur.

Telogen Efflubium (Rambut Rontok Mendadak)

Kondisi ini bisa muncul karena stres tiba-tiba, demam tinggi, operasi di bawah anestesi umum, cedera parah, atau penggunaan obat resep tertentu. Hal ini dapat mengganggu siklus normal pertumbuhan rambut.

Antara 6 hingga 16 minggu kemudian, rambut yang rontok secara berlebihan akan menyebabkan kebotakan sebagian atau seluruhnya.

Ada pengobatan khusus untuk kondisi ini. Namun setelah stres hilang, pertumbuhan rambut biasanya kembali dalam waktu enam bulan sampai satu tahun.

Kekurangan Nutrisi

Meskipun penyebab ini belum dianggap umum, kerontokan rambut bisa menjadi gejala kekurangan nutrisi tertentu, misalnya

  • Vitamin H, atau biotin, salah satu vitamin B kompleks, yang membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa untuk bahan bakar tubuh.
  • Zinc, yaitu mineral penting yang terlibat dalam berbagai aspek metabolisme sel. Ini juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal selama kehamilan, masa kanak-kanak, dan remaja.
  • Dalam beberapa kasus, rambut rontok bisa menjadi gejala terlalu banyak vitamin A.

Dengan pola makan yang sehat dan bervariasi, kebanyakan anak tidak akan mengalami kekurangan gizi yang berujung pada kerontokan rambut.

Baca juga: Nyebelinnya Masa Orientasi Siswa Dulu

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com