Oleh: Alifia Riski Monika dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com – Rambut rontok atau alopecia tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Kerontokan rambut kerap disepelekan, padahal jika frekuensinya terlampau sering hal ini patut diwaspadai.
Rambut rontok juga bisa menjadi pertanda bahwa anak mengalami kurang gizi. Sebab, rambut anak kurang gizi cenderung mudah sekali patah dan rontok. Jika terus menerus dibiarkan, anak berisiko mengalami kebotakan.
Moms and Dads, jangan khawatir. Siniar Obrolan Meja Makan episode “Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Anak” membahas penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya dengan memanfaatkan bahan alami.
“Biasanya rambut mudah patah dan rontok pada anak kurus karena pertumbuhannya yang tidak optimal. Atasi rambut rontok pada anak kurus dengan mengolesi minyak kelapa sebelum atau sesudah keramas,” ujar Anna, host siniar Obrolan Meja Makan.
Melansir WebMD, ada beberapa penyebab mengapa sebagian besar anak berusia 26 bulan atau lebih mengalami kerontokan rambut.
Tinea capitis (kurap pada kulit kepala) adalah infeksi jamur yang sering terlihat pada anak-anak. Ini dapat muncul berupa potongan rambut rontok bersisik di kepala, biasanya bulat atau oval.
Baca juga: 5 Cara Mengajarkan Komunikasi Asertif pada Anak
Sementara itu, permukaan kulit kepala tempat rambut patah akan terlihat sebagai titik-titik hitam.
Jika dokter anak mendiagnosis adanya tinea capitis, pengobatannya biasanya melibatkan anti jamur oral yang diminum selama delapan minggu.
Anak juga bisa menggunakan sampo anti jamur, seperti selenium sulfida atau ketoconazole, untuk mengurangi jamur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.