Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesti Laporkan KDRT, Ini Jenis Kekerasan yang Bisa Dilakukan Pasangan

Kompas.com - Diperbarui 29/09/2022, 17:32 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Misalnya gaslighting, mencaci-maki, mempermalukan, merendahkan atau menghancurkan harga diri lewat kata-kata maupun tindakannya.

Permintaan dan kebutuhan yang terus-menerus diabaikan juga bisa menjadi bentuk KDRT emosional.

Demikian pula jika pasangan kerap mempertanyakan kemampuan diri atau menggunakan paksaan yang merusak kondisi emosional kita.

Baca juga: 7 Tahapan Gaslighting dalam Hubungan Percintaan, Awas Jadi Korban

Kekerasan finansial

KDRT dalam bentuk finansial terjadi ketika pasangan menggunakan pengaruhnya atas sumber daya ekonomi dalam hubungan untuk menindas kita.

Bisa juga dilakukan dengan membatasi atau menolak memberikan akses pada keuangan, yang seharusnya menjadi hak kita.

Pasangan yang menghilangkan kemampuan kita mendapatkan uang dengan melarang dan menyabotase pekerjaan juga termasuk pelaku kekerasan ini.

Jenis kekerasan domestik ini juga bisa terjadi ketika terjadi penyalahgunaan keuangan karena menghabiskan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan rumah tanga yang penting.

Misalnya, biaya hidup rumah tangga yang habis untuk judi online atau pengeluaran tidak penting lainnya.

Baca juga: Kenali Kecenderungan Pasangan KDRT Sejak Pacaran

Isolasi

Isolasi adalah bentuk unik dari KDRT yang dapat dilakukan pelaku namun juga oleh korban, dengan alasan tertentu.

Pasangan berusaha mempertahankan kendalinya sehingga menjauhkan kita dari keluarga, sahabat atau relasi lainnya yang mungkin memberikan nasihat atau perlindungan yang diperlukan.

Pelaku akan mengawasi kita sehingga tidak memiliki hubungan dengan orang lain dan menjadikan dirinya sebagai satu-satunya orang di hidup kita.

Baca juga: Kenali Bentuk Baru KDRT Lewat Gadget dan Media Sosial

Dalam sejumlah kasus, korban KDRT juga cenderung menghindari interaksi karena takut dan malu.

Stalking

Stalking alias menguntit dalah bentuk KDRT emosional dan psikologis yang parah, umumnya korbannya adalah wanita.

Perilaku ini akan membuat korban ketakutan akan ancaman fisik yang akan diterimanya, sahabat, keluarga atau orang lain di sekitarnya.

Stalking juga bisa terjadi ketika hubungan sudah berahir dengan teror seperti mengawasi dari kejauhan, membobol rumah,mengikuti korban melalui kegiatan sehari-hari, dll.

Baca juga: Seo Ye Ji Its Okay to Not Be Okay Posesif, Apa Tanda-tandanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com