KOMPAS.com - Pohon gaharu sudah dimanfaatkan sebagai obat herbal sejak berabad-abad lalu.
Manfaat gaharu diklaim baik untuk mengelola penyakit diabetes, asam urat, dan stroke.
Bagian resin dari pohon ini biasanya diproses menjadi produk wewangian yang bernilai tinggi.
Kayu gaharu juga disebut-sebut sebagai kayu termahal, karena proses yang panjang dan rumit untuk menghasilkan resin yang mengeluarkan aroma wangi.
Tidak hanya dijadikan bahan parfum, kayu gaharu juga sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Apa saja?
Getah atau resin dari pohon gaharu yang terinfeksi jamur parasit menghasilkan aroma yang wangi.
Banyak produk parfum mewah yang menggunakan bahan baku dari resin pohon gaharu.
Diperkirakan, hanya sekitar 2 persen pohon gaharu liar yang bisa menghasilkan resin beraroma tersebut.
Tingginya permintaan membuat pohon gaharu menjadi langka.
Baca juga: Mengapa Parfum Gaharu dari Jepang Ini Berharga Rp 14 Juta?
Harga kayu gaharu terbilang tinggi, baik yang masih berbentuk kayu gelondongan ataupun yang sudah melewati proses pengolahan.
Satu gelondongan kayu gaharu berukuran 30-60 sentimeter dijual sekitar Rp 150.000 per kilogram.
Sedangkan, kayu olahan berbentuk kepingan memiliki nilai sekitar Rp 400.000 per kilogram.
Semakin tinggi kualitas kayu gaharu, nilainya bisa semakin tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Kayu gaharu sering digunakan sebagai bahan untuk membuat gelang, kalung, liontin, hingga tasbih.
Pucuk daun gaharu berwarna hijau muda bisa diolah menjadi teh herbal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.