Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Oktober Jadi Hari Kopi Sedunia, Begini Sejarahnya

Kompas.com, 1 Oktober 2022, 14:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kini, mazagran menjadi favorit masyarakat setempat, dengan banyaknya kafe yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi.

8. Mocha cola (Brasil)


Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Brasil memiliki minuman kopi yang populer yaitu mocha cola.

Sesuai namanya, minuman ini adalah perpaduan antara kopi yang kental dengan susu cokelat dan soda.

Kita bisa menambahkan es krim atau krim kocok pada mocha cola, seperti yang biasa disajikan di banyak restoran di Brasil.

9. Ca phe trung (Vietnam)


Beralih ke tanah Asia, es kopi Vietnam termasuk salah satu menu yang tengah laris di berbagai coffee shop. Namun, ca phe trung atau kopi telur juga tidak kalah populer.

Orang-orang di negara itu membuat ca phe trung dengan cara mengocok kuning telur bersama susu kental manis sampai menjadi lembut.

Kemudian, campuran tadi dituangkan di atas espresso panas atau es kopi.

Diyakini, tradisi membuat ca phe trung bermula pada 1946 di Hanoi. Ketika itu, bartender di Hotel Metropole bereksperimen dengan telur dan gula untuk meracik kopi karena kekurangan pasokan susu di negara tersebut.

10. Oliang (Thailand)


Negara tetangga Vietnam, Thailand juga mempunyai racikan kopi khas.

Oliang adalah kopi yang terbuat dari biji arabika, ditambah bahan-bahan lain seperti kapulaga, wijen, jagung, kedelai, dan beras.

Untuk memperkaya rasa, kopi ini biasanya dilengkapi susu kental. Kata oliang sendiri merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Thailand. "O" berarti hitam dan "liang" adalah sesuatu yang dingin.

Hampir setiap kafe dan restoran di Negeri Gajah Putih menyajikan minuman dengan aroma yang manis ini.

Ingin membuat oliang sendiri di rumah? Gunakan campuran kopi tradisional Thailand, susu kental, gula, serta tambahkan es batu.

11. Yuanyuang (Hong Kong)


Orang-orang di Hong Kong dikenal sebagai penyuka teh. Bahkan, kopi yuanyuang khas negara itu terbuat dari campuran kopi tetes, susu, gula, serta teh Ceylon.

Rasa kopi terbilang lembut, dan minuman ini dapat diseduh panas atau dingin.

Awalnya yuanyuang disajikan di tempat makanan terbuka di pinggir jalan Hong Kong, namun sekarang banyak kafe dan restoran yang juga menyediakan minuman tersebut.

12. Es kopi alpukat (Indonesia)


Rasanya tidak "sah" kalau ngomongin kopi tanpa memasukkan racikan kopi khas negeri sendiri bukan?

Es kopi alpukat biasa dinikmati sebagai kudapan di sore hari. Tentu, alpukat menjadi bahan yang dominan dalam minuman ini.

Selain buah alpukat, bahan-bahan lain yang digunakan adalah espresso, gula aren, es serut (bisa diganti es batu), susu kental, dan sirup cokelat.

Baca juga: Rutin Minum 2-3 Gelas Kopi Sehari Bikin Umur Panjang, Percaya?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau