Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Oktober Jadi Hari Kopi Sedunia, Begini Sejarahnya

Kompas.com, 1 Oktober 2022, 14:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia dan dinikmati di hampir setiap negara.

Tentunya kopi bukan sekadar minuman pembangkit energi saja. Kopi sudah menjadi gaya hidup dan memiliki subkultur sendiri.

Sampai-sampai, ada hari khusus untuk merayakan kopi, yaitu International Coffee Day atau Hari Kopi Sedunia yang dirayakan pada 1 Oktober setiap tahunnya.

Hari Kopi Sedunia pertama kali dirayakan di tahun 2015

Hari Kopi Sedunia pertama kali dicetuskan pada 1 Oktober 2015 oleh International Coffee Organisation (ICO) di kota Milan, Italia.

Hari ini adalah momen untuk merayakan minum kopi, mempromosikan perdagangan kopi yang adil, serta menyebarkan kesadaran terkait perjuangan para petani kopi di seluruh dunia.

Dengan adanya Hari Kopi Sedunia, pekerja dan petani di industri kopi memiliki wadah untuk menyampaikan keluhan mereka.

Biasanya, banyak pelaku usaha yang menawarkan diskon dan promo untuk produk kopi serta minuman dan makanan berbahan dasar kopi pada hari itu.

Baca juga: 12 Pilihan Kopi Menurut Zodiak yang Cocok Diminum Saat Nongkrong

Sejarah kopi

Dalam catatan sejarah yang dimuat Evening Standard, kopi ditemukan di Ethiopia sekitar abad ke-9 oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi.

Menurut legenda, Kaldi pertama kali menemukan potensi kopi ketika melihat efek stimulasi yang dirasakan oleh kambing gembalanya setelah memakan biji-bijian berwarna kemerahan.

Ia mulai bereksperimen membuat minuman dari biji-bijian yang sama seperti yang dimakan kambing itu.

Ternyata, minuman tersebut menyebabkan Kaldi terjaga dalam waktu yang lama. Dia pun melaporkan temuannya ke kepala biarawan lokal.

Sejak itulah, pengetahuan tentang biji-bijian berenergi itu menyebar ke timur, menuju Semenanjung Arab.

Pada abad ke-16, kopi menuai popularitas di Turki, Suriah, Mesir dan Persia, dan banyak kedai kopi bermunculan di negara-negara tersebut.

Para turis yang berasal dari Eropa turut berkontribusi menyebarkan kepopuleran kopi di Benua Biru pada abad ke-17.

Namun, tidak semua orang senang dengan penemuan kopi.

Ketika kopi tiba di Venesia, Italia pada 1615, pendeta setempat mengutuk kopi dan menyebutnya "penemuan pahit setan".

Larangan terkait mengonsumsi kopi dicabut saat Paus Clement VIII mencoba kopi untuk pertama kalinya dan ia menyukai minuman tersebut.

Pada waktu yang hampir bersamaan, jumlah kedai kopi meningkat di Inggris. Orang-orang bisa menikmati segelas kopi sembari membicarakan topik yang menarik.

Kedai kopi di sana lantas disebut sebagai "penny universities", karena pengunjung hanya perlu membayar satu sen (penny) untuk secangkir kopi.

Memasuki pertengahan abad ke-17, terdapat lebih dari 300 kedai kopi yang dikunjungi oleh berbagai orang dengan latar belakang berbeda, mulai dari pedagang hingga seniman.

Baca juga: Kerap Tak Disadari, 6 Kesalahan Saat Menyeduh Kopi

Rayakan Hari Kopi Sedunia dengan racikan kopi menarik

Untuk merayakan Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada hari ini, kamu bisa mencoba banyak racikan kopi yang menggugah selera dari berbagai belahan dunia.

Penasaran? Berikut kami rangkum ulasannya.

1. Caife gaelach (Irlandia)


Di Irlandia, terdapat satu kopi ikonik bernama caife gaelach.

Minuman yang juga disebut Irish coffee ini cocok diseruput ketika sore hari di akhir pekan.

Awalnya, caife gaelach dibuat seorang koki bernama Joe Sheridan yang bekerja di restoran di bandara Foynes Port, Irlandia.

Racikan Sheridan disukai banyak orang, dan menjadi menu populer di Foynes Port.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau