Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Perhatikan 3 Hal Ini agar Anak Selamat dari Banjir

Kompas.com - 14/10/2022, 05:37 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Romper

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem di tengah musim hujan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia memicu kekhawatiran orangtua.

Pasalnya, curah hujan yang begitu tinggi berisiko menyebabkan banjir besar dan hal ini dapat membahayakan keselamatan anak.

Seperti yang terjadi pada Rabu (12/10/2022) lalu ketika siswa SD asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berinisial N hilang terseret banjir.

Nasib pilu juga dialami oleh AN, mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang belum ditemukan setelah terperosok ke gorong-gorong akibat tersapu arus banjir.

Berkaca dari dua kejadian itu, orangtua perlu menjaga dan mewanti-wanti buah hatinya agar tidak menganggap remeh banjir sedangkal apa pun.

Karena selokan dan gorong-gorong di sekitaran rumah atau jalan raya tertutup oleh arus banjir sehingga tidak terlihat oleh pandangan mata.

Baca juga: Waspada Banjir, Pahami 5 Aturan Keselamatan dalam Menghadapi Bencana

Cara menyelamatkan anak dari bahaya banjir

Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan orangtua supaya anak terhindari dari bahaya banjir, baik sebelum, saat, atau sesudah peristiwa.

Simak yang berikut ini.

1. Sebelum banjir

Langkah pertama yang seharusnya dilakukan oleh orangtua adalah mengetahui seperti apa risiko yang ditimbulkan banjir.

Nah, dari situlah orangtua dapat membicarakan bagaimana dan bahaya banjir bila sewaktu-waktu hujan deras terjadi kepada anak.

Orangtua juga bisa memberi tahu anak mengenai level-level kesiagaan banjir, seperti siaga 4, 3, 2, dan 1, yang ditetapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berikut arti dari setiap level kesiapsiagaan banjir menurut BMKG:

  • Siaga 4 artinya belum ada peningkatan debit air secara mencolok
  • Siaga 3 artinya hujan menyebabkan genangan air tapi kondisinya belum kritis dan membahayakan. Masyarakat diminta berhati-hati
  • Siaga 2 artinya wilayah genangan air mulai meluas
  • Sementara siaga 1 artinya banjir tidak kunjung surut dalam waktu enam jam atau kondisinya sudah kritis.

Selama level kesiagaan banjir berlangsung, orangtua sebaiknya meminta anak untuk memantau perkembangan berita banjir.

Selain itu, orangtua wajib memberi tahu apa apa yang harus anak lakukan ketika banjir datang untuk menghadapi situasi darurat.

Orangtua bisa memberi tahu barang-barang apa yang wajib dibawa, seperti obat-obatan, dan cara merespons bantuan dari tim SAR.

Baca juga: Catat, Daftar Makanan yang Harus Dibuang Setelah Banjir

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com