Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tips bagi Kamu yang Terjebak Friendzone

Kompas.com - 24/10/2022, 09:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Pernah dengar orang-orang mengatakan “cowok dan cewek nggak bisa temenan doang” atau “cowok dan cewek yang temenan pasti salah satunya akan suka”?

Pernyataan-pernyataan itu selalu melekat pada pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Pernyataan itu pula terkesan memberi batas karena persahabatan lawan jenis dirasa mustahil.

Bukan tidak mungkin, namun banyak orang memang pernah mengalami hal tersebut. Suka dengan teman mereka sendiri hingga terjebak friendzone. Itu sebabnya kebanyakan orang menganggap pertemanan antara laki-laki dan perempuan akan berujung pada perasaan romantis.

Anya dan Banni, dalam siniar Kosan HAI bertajuk “Cewek Cowok Barengan, Emang Harus Pacaran?!” yang dapat diakses melalui spoti.fi/3CEC3Xx, juga turut bercerita pengalamannya saat berteman dengan lawan jenis. Mulai dari menyangkal hingga tumbuh rasa nyaman.

Hal itu wajar jika akhirnya seseorang menyukai temannya sendiri karena perasaan nyaman, lalu terjebak di zona pertemanan atau sering disebut friendzone.

Menurut Cambridge Dictionary, friendzone adalah keadaan saat berteman dengan seseorang namun kamu lebih suka hubungan romantis atau seksual dengan mereka (daripada hubungan pertemanan biasa).

Sedangkan Darcy Sterling, PhD., seorang terapis yang bekerja dengan pasangan di New York (dan saat ini ahli hubungan residen Tinder), mendefinisikan friendzone secara berbeda.

Menurutnya, “Friendzone adalah ketika kamu memiliki ketertarikan romantis pada temanmu, dan kamu tidak yakin apakah mereka merasakan hal yang sama.”

Baca juga: Cara Menghadapi Kesedihan Saat Ditinggal Pasangan

Melansir dari Bonobolgy, kamu bisa lakukan hal ini saat merasa sudah terjebak friendzone dan tidak tahu harus melakukan apa.

Menangkap Sinyal

Peneliti Lemay dan Wolf meneliti 127 pasang teman lawan jenis dengan menanyakan: bagaimana perasaan mereka romantis tentang teman mereka, bagaimana mereka pikir teman mereka merasa romantis tentang mereka, dan seberapa sering mereka terlibat dalam perilaku menggoda dengan teman mereka.

Hasilnya adalah orang-orang yang sangat tertarik pada teman mereka sering melebih-lebihkan seberapa banyak teman mereka benar-benar menyukai mereka.

Jadi, yang bisa kamu lakukan adalah mencoba untuk peka dan menilai apakah temanmu benar-benar tertarik denganmu, atau hanya menganggap sebagai teman saja? Jika tidak, maka kamu bisa mengubur perasaanmu.

Menjauh

Perjuangan bagaimana keluar dari friendzone menjadi lebih menakutkan jika kamu sudah terlanjur mengungkapkan perasaan terhadap temanmu.

Langkah pertama adalah berhenti membicarakan perasaanmu atau membicarakan betapa kamu sangat ingin bersama orang tersebut.

Keluar dari zona pertemanan mungkin mengharuskanmu menjauh dari orang itu. Kedengarannya kontra-intuitif, tetapi hal itu mungkin akan memberikanmu ruang yang kamu butuhkan untuk refleksi diri serta membuat orang ini tetap tertarik denganmu.

Menyibukkan Diri

Salah satu kecenderungan umum ketika terjebak friendzone adalah memprioritaskan teman yang kamu cintai daripada diri sendiri.

Kamu bisa mengurangi jumlah perhatian yang tercurahkan untuk mereka. Perlakukanlah mereka seperti teman lainnya.

Baca juga: Bukan Liburan, Ternyata Ini Arti “Healing” Sebenarnya

Hal ini akan membuat mereka melihat kamu dalam cahaya baru dan menghargai semua yang kamu lakukan untuk mereka, terlepas dari apakah mereka mencoba mencari cara untuk keluar dari friendzone atau tidak.

Hargai Pilihan Mereka

Penting untuk menghormati pilihan mereka, apa pun yang terjadi. Jika mereka sudah memiliki seseorang, jangan coba-coba berperan sebagai penjahat dalam kisah cinta mereka.

Hal itu akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Di sisi lain, cobalah untuk memperlakukan friendzone sebagai pertanda baik dan gunakan kedekatanmu sebagai teman untuk menghibur mereka. Ini akan terbukti jauh lebih efektif untuk keluar dari friendzone daripada trik lainnya.

Simak obrolan seru Anya dan Banni dalam siniar Kosan HAI bertajuk “Cewek Cowok Barengan, Emang Harus Pacaran?!” hanya di Spotify.

Ikuti juga siniarnya agar kamu tidak tertinggal episode terbarunya atau dengan mengakses tautan berikut ini https://spoti.fi/3CEC3Xx.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com