KOMPAS.com - Apa sih yang muncul di pikiran kamu ketika ditanya mengenai Paris?
Kota Paris yang berlokasi di negara Perancis terkenal dengan julukannya sebagai julukan “City of Love”. Hal tersebut dikarenakan atmosfer dari kota Paris yang dinilai sangat romantis dengan pemandangan indah.
Mengingat keistimewaan ini, rasanya tidak heran jika banyak yang bermimpi untuk mengunjungi kota tersebut. Sedangkan bagi sebagian orang yang sudah pernah berkunjung, tentunya ada kesan tersendiri yang ditinggalkan saat berkunjung ke Paris.
Begitu juga dengan memori yang dimiliki oleh Isable Xu dan Cecil Xu sebagai Co-Founder dari brand fesyen lokal bernama Array.
Array yang berdiri di tahun 2016 dan fokus di dunia e-commerce, kini membuka offline store pertama mereka di Plaza Indonesia Level 4.
Dengan konsep aquarium, mata kamu akan dimanjakan dengan kecantikan warna pink yang memenuhi seluruh ruangan store. Ditambah dengan dekorasi dan tekstur-tekstur halus, kamu akan mendapatkan pengalaman berbelanja yang relaxing dan chill.
Kota spesial ini meninggalkan kesan mendalam karena Paris adalah kota pertama yang mereka kunjungi berdua sebagai kakak dan adik. Array pun mengeluarkan koleksi khusus bertajuk “Parraysian Dreams” sebagai gambaran dari leburan ide mengenai Paris dengan karakter Array.
Dipresentasikan di La Moda Plaza Indonesia sejak tanggal 4 hingga 20 November, setiap minggunya, Array akan menampilkan koleksi desain terbaru nan eksklusif.
“(Sebagai pembeda dengan brand lain) kita value quality over quantity. Makanya banyak yang minta repeat (production), tapi we don’t do that karena kita mau keep exclusivity. Terus juga semua sampel kita coba sendiri,” ujar Isabel dalam konferensi pers, Jumat (4/11/22).
“Dan orang Indonesia, Asia, itu kan tingginya segini-segini doang (tidak setinggi orang bule). Jadi semua sizing, kita juga bener-bener relate ke our customer. Bukannya yang kayak dipakai model cakep (bajunya), tapi di kita nggak,” ujar Isable dan Cecil.
Brand yang dulu identik dengan koleksi berwarna terang dan feminim seperti pink, mulai menyesuaikan dengan genre banyak wanita seperti kegemaran dalam nuansa monokrom. Alhasil perpaduan warna yang dikeluarkan di koleksi “Parrysian Dream” pun sangat beragam, dari warna monokrom, netral, hingga warna bumi.
Isable dan Cecil menilainya sebagai rancangan beraura klasik, dengan twist modernitas dari aspek urban dan gaya hidup kasual.
Misalnya, terdapat desain gaun A line klasik tanpa lengan yang dihiasi dengan kelepak Bertha Collar lebar yang menutupi pangkal lengan. Cocok digunakan saat night events atau event casual sekalipun.